Jumat 17 Apr 2020 15:41 WIB

Stok Beras Jakarta Aman Hingga Lima Bulan Kedepan

Dinas KPKP DKI mengatakan stok beras di Jakarta aman hingga lima bulan mendatang,

Rep: Amri Amrullah/ Red: Bayu Hermawan
Pekerja mengangkut beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
Pekerja mengangkut beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta menyebut stok beras saat ini masih mencapai 445.000 ton. Stok itu masih mencukupi untuk kebutuhan lima bulan ke depan.

Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta, Darjamuni mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah mempersiapkan ketersediaan dan kebutuhan pangan di tengah pandemi Covid-19 yang sedang melanda Jakarta. "Warga Jakarta tidak perlu khawatir dan panik atau melakukan pembelian pangan secara berlebihan," ujarnya, Jumat (17/4).

Baca Juga

Darjamuni menjelaskan, Dinas KPKP sudah menghitung pangan yang diperlukan untuk warga Jakarta. Ia melanjutkan, DKPP telah berkoordinasi dengan Bulog dan BUMD di kalster pangan seperti, PT Food Station Tjipinang Jaya, PD Dharma Jaya, Perumda Pasar Jaya, daerah produsen pangan, Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Kepolisian, PT. KAI, terus diperkuat.

"Kami juga berkoordinasi dengan para pelaku usaha pangan baik distributor, importir, pedagang pangan dan instansi terkait dalam upaya menjamin kontinuitas dan stabilitas pangan Jakarta," jelasnya.

Menurutnya, PT Food Station dan Bulog juga akan menyiapkan gula pasir sebanyak 5.733 ton, daging sapi mencapai 9.808 ton, minyak goreng sekitar 200.000 liter. "Jumlah tersebut belum termasuk stok yang berada di pedagang, baik di pasar modern dan pasar tradisional sehingga prediksi kami stok pangan aman hingga Idul Fitri 2020," ujarnya.

Darjamuni menambahkan, untuk pangan segar yang tidak dapat distok seperti sayuran, buah-buahan, cabai, bawang merah, telur ayam diprediksi terjadi panen raya di sentra produksi hingga Idul Fitri.  

"BUMD pangan juga telah melakukan kontrak farming business to business dengan petani atau gapoktan di daerah produksi untuk menjamin stok pangan di Jakarta," ucapnya.

Ia menambahkan, untuk memberikan kemudahan bagi warga Jakarta Bulog, BUMD Pangan dan Toko Tani Indonesia Center yang dikelola oleh DKPKP juga memberikan pelayanan belanja pangan secara daring (online). 

Sebelumnya Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengapresiasi upaya percepatan pemenuhan kebutuhan warga pada program bantuan sosial (Bansos) yang dieksekusi Perumda Pasar Jaya. Hal tersebut diungkapkan Pras sapaan karibnya saat memantau langsung proses pengepakan paket (Bansos) di JakGrosir Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur.

"Pertama-tama saya mengapresiasi dirut Pasar Jaya, dengan tugas berat saya melihat ada tiga gelombang kerja dengan waktu kerja 8 jam. Ini bukan hal yang gampang dan mudah juga, dan juga mendistribusikan hingga sampai ke RT itu juga bukan hal yang gampang," kayanya.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan pokok warga yang membutuhkan selama pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Bantuan sosial diberikan kepada warga miskin atau rentan miskin tanpa pengecualian. Data Pemprov DKI Jakarta menyebutkan, akan ada sebanyak 1,2 juta kepala keluarga (KK) yang akan mendapatkan Bansos tersebut.

Setidaknya ada tujuh jenis bahan kebutuhan dalam paket Bansos yang mulai didistribusikan kepada warga yang membutuhkan. Antara lain, beras 5 kilogram 1 karung, sarden 2 kaleng kecil, minyak goreng 0,9 liter 1 pouch, biskuit 2 bungkus, masker kain 2 pieces dan sabun mandi 2 batang.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement