REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut mencatat jumlah orang tanpa gejala (OTG) di wilayah itu mencapai 316 kasus hingga Ahad (19/4). Dalam satu hari, ditemukan delapan kasus OTG baru di Kabupaten Garut.
Juru Bicara Covid-19 Kabupaten Garut, Ricky Rizki Darajat mengatakan, sebanyak 157 OTG masih dalam tahap observasi. Sementara 159 OTG lainnya selesai masa observasi. "Hari ini kita juga mendapatkan laporan, dugaan adanya OTG, seorang laki-laki 20 tahun di Kecamatan Cisurupan. Ia baru datang dari Jakarta," kata dia, melalui keterangan resmi, Ahad.
Ia menambahkan, berdasarkan hasil penelusuran tim surveilans dan UPT Puskesmas Cisurupan, OTG itu memiliki riwayat pernah kontak dengan kasus konfirmasi di Jakarta. Orang itu juga telah mendapatkan pemantauan di Wisma Atlet Jakarta selama 10 hari, yaitu pada 8-18 April 2020.
Menurut Ricky, tim kesehatan UPT Puskesmas Cisurupan langsung melakukan surveilans ketat berupa pengambilan sampel melalu uji cepat atau rapid test. Hasil rapid test itu dinyatakan non reaktif.
Selain itu, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan unsur pemerintahan desa dan kepolisian setempat untuk pemantauan kesehariannya. "Diwajibkan kepada OTG tersebut untuk isolasi mandiri selama 14 hari ke depan, dan dipastikan hari ke-10 untuk diulang kembali pemeriksaan rapid test," kata dia.
Ricky mengatakan, hingga Ahad total pasien positif Covid-19 di Kabupaten Garut masih berjumlah tiga orang, yaitu dua pasien adalah laki-laki dan satu perempuan. Dua pasien positif menjalani perawatan di RSUD dr Slamet dan satu melakukan isolasi mandiri.
Sementara jumlah orang dalam pemantauan (ODP) terdapat 2.128 kasus. Sebanyak 93 orang masih pemantauan, empat dalam perawatan, dan 3.031 selesai pemantauan, di mana delapan di antaranya meninggal dunia. Sedangkan total pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah 35 kasus. Dua pasien di antaranya sedang dalam perawatan dan 33 pasien selesai pengawasan, di mana enam di antaranya meninggal.