REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) menyambut baik wacana penurunan harga bahan bakar minyak (BBM). Penurunan tersebut dinilai dapat membantu meringankan beban UMKM serta masyarakat dalam menghadapi pandemik covid-19 saat ini.
"Penyesuaian harga BBM adalah mutlak dilakukan oleh pemerintah di tengah terkoreksinya harga minyak dunia yang mencapai 40 persen," kata Pj Ketua Umum PB HMI Arya Kharisma Hardy dalam keterangan di Jakarta, Ahad (19/04).
Arya mengatakan, kebijakan ini akan sangat membantu masyarakat apalagi kalau diikuti dengan penyesuaian tarif dasar listrik dan bahan pokok lainnya oleh pemerintah. Menurutnya, penyesuaian itu akan menjadi kabar baik bagi masyarakat, sektor jasa transportasi dan pengusaha logistik.
"Jika penyesuaian harga BBM akan benar-benar terealisasi dalam waktu dekatm akan menjadi sangat adil bagi rakyat kecil dan menengah," katanya.
Arya berpendapat, Indonesia dinilai akan lebih siap menghadapi masa-masa pemulihan usai pandemik dengan menurunkan harga BBM. Dia mengatakan, ini karena pelaku usaha khususnya UMKM sudah memiliki modal kebijakan fiskal yang akan sangat memungkinkan adanya efisiensi produksi di masa usai pandemik.
Kendati, dia mengatakan bahwa sudah saatnya pemerintah memprioritaskan pembangunan penyimpanan minyak yang saat ini masih kecil. Dia mengatakan, hal itu dapat membantu mengurangi angka impor minyak ke depan.
Dia mengatakan, keberadaan jumlah fasilitas penyimpanan minyak yang cukup akan sangat menentukan kekuatan sektor pertahanan negara dalam menjaga kedaulatan NKRI. Dia mengatakan, Indonesia tentu tidak akan mampu bertahan lebih lama jika tidak memiliki penyimpanan minyak dalam kapasitas yang besar.
"Pembangunan itu sangat bermanfaat untuk menekan impor minyak dan memperbaiki pertahanan negara yang jika perang hari ini hanya mampu bertahan tiga hari," katanya.