REPUBLIKA.CO.ID, SHEFFIELD — Pemain Sheffield United sepakat untuk penangguhan gaji dan bonus sampai akhir 2020, di tengah pandemi corona.
Kesepakatan itu dicapai setelah manajer Chris Wilder dan chief executive Stephen Bettis setuju untuk mengambil langkah selama enam bulan.
Sheffield merupakan klub Liga Premier ketiga yang skuatnya sepakat untuk penangguhan pembayaran gaji, setelah Southampton dan West Ham. Sementara skuat utama Arsenal sepakat untuk pemotongan gaji sebesar 12,5 persen.
''(Keputusan ini) Membuktikan the Blades bersatu semua, pemain mengikuti manajer senior dengan setuju penangguhan pembayaran gaji dan bonus selama pandemi Covid-19 saat ini,'' jelas Sheffield, dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Sky Sports, Rabu (22/4).
Stephen Bettis yakin, skuat layak dipuji karena sepakat penangguhan pembayaran gaji dan bonus. Selain itu, pemain the Blades juga menunjukan kontribusi untuk #PlayersTogether, penggalangan dana yang diluncurkan oleh pesepak bola Liga Premier untuk mengumpulkan uang agar diberikan kepada tenaga medis (NHS).
Menurutnya, saat ini merupakan masa sulit bagi semua orang. Namun, klubnya juga harus mengambil langkah agar tidak kolaps karena tak ada pemasukan selama penghentian kompetisi.
''Saya senang bahwa kami mencapai kesepakatan dengan skuat utama, mulai dari pemain, manajer hingga staff untuk mendukung klub,'' ujar Bettis.