REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- PT KAI Daop 7 mengungkapkan adanya penurunan volume penumpang 90 persen selama pandemi Covid-19. Bahkan, sejumlah KA yang melintasi Daop 7 telah dibatalkan.
Manager Humas Daop 7, Ixfan Hendriwintoko menjelaskan, pembatalan perjalanan KA merupakan cara PT KAI mendukung pemerintah dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19. "Artinya, di sini PT KAI secara umum dan khususnya Daop 7 Madiun telah melakukan protokol kesehatan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan," kata Ixfan dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan, Rabu (22/4).
Sebelumnya, PT KAI telah membatalkan 40 perjalanan kereta api yang melintas maupun yang berangkat dari wilayah Daop 7 Madiun. Untuk keberangkatan dari Madiun, terdapat enam KA yang sudah dibatakan perjalananya. Keenam KA tersebut, yakni KA 127/128 (Anjasmoro) relasi Jombang - Pasar Senen (PP), KA 109/110 (Singasari) relasi Blitar - Pasarsenen (PP), dan KA 117/118 (Brantas) relasi Blitar - Pasarsenen (PP).
"Sedangkan yang 34 KA batal lainya berasal dari daop lain," ucapnya.
Terakhir, PT KAI kembali membatalkan empat perjalanan KA per 24 April 2020 sampai 30 April 2020. Kereta yang dibatalkan antara lain KA 71 (Bima) relasi Surabaya Gubeng - Gambir, KA 72 (Bima) relasi Gambir - Surabaya Gubeng, dan KA 293 (Kahuripan) relasi Blitar - Kiaracondong Bandung serta KA 294 (Kahuripan) relasi Kiaracondong Bandung-Blitar. Hal ini berarti terdapat 44 perjalanan KA yang telah dibatalkan.
Untuk para penumpang yang telah memesan tiket, Ixfan meminta melakukan pembatalan secara daring. Biaya tiket akan dikembalikan sebanyak 100 persen. Uang pembatalan akan dibayarkan dalam waktu 30 sampai 45 hari melalui transfer bank.
Selain itu, PT KAI (Persero) Daop 7 mengimbau masyarakat mengikuti anjuran pemerintah. Dalam hal ini untuk mengurangi kegiatan di luar rumah dan tidak mudik. Tak lupa juga untuk selalu menggunakan masker saat keluar rumah dan menghindari kerumunan orang.
"Lakukan physical dan social distancing sehingga penyebaran wabah Covid-19 bisa ditekan dan semoga secepatnya kondisi bisa kembali normal seperti sedia kala,” kata Ixfan.