REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga mencatat 94 perempuan dan 26 anak di 21 provinsi dinyatakan positif terjangkit Covid-19 dan menjalani perawatan. Angka itu belum termasuk mereka yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pemantauan (ODP).
"Kementerian didukung dinas pemberdayaan perempuan dan pelindungan anak di daerah telah berhasil mengumpulkan dan mengolah data terpilah menurut jenis kelamin dan usia," kata Bintang dalam jumpa pers di Graha BNPBJakarta sebagaimana disiarkan akun Youtube BNPB Indonesia, Rabu (22/4).
Sementara itu, yang berstatus pasien dalam pengawasan sebanyak 4.254 perempuan dan 991 anak. Sedangkan yang berstatus orang dalam pemantauan sebanyak 14.755 perempuan dan 6.744 anak.
Bintang mengatakan data terpilah tersebut didapat dari 21 provinsi dari 28 provinsi yang telah mengikuti Gerakan #Berjarak atau Bersama Jaga Keluarga Kita. "Sebanyak 27 perempuan dan sembilan anak dinyatakan sembuh serta 41 perempuan dan enam anak meninggal akibat COVID-19," tuturnya.
Bintang berharap pemerintah daerah lainnya melibatkan dinas pemberdayaan perempuan dan pelindungan anak dalam Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di daerah. Dengan demikian, semakin banyak data terpilah berdasarkan jenis kelamin dan usia yang didapatkan.
Menurut Bintang, strategi dan pendekatan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada fase darurat pandemi Covid-19 dilakukan secara komprehensif dan terintegrasi dalam koordinasi dengan kementerian/lembaga terkait dan dinas di seluruh Indonesia melalui Gerakan #Berjarak. "Fokus target intervensi diutamakan pada dua upaya utama, meliputi pencegahan dan penanganan," katanya.
Fokus intervensi Gerakan #Berjarak adalah kelompok yang rentan terdampak Covid-19, yaitu anak, perempuan, lanjut usia, dan penyandang disabilitas.