Rabu 22 Apr 2020 18:34 WIB

Perawat di Cirebon Positif Covid-19, tapi tanpa Gejala

Ada 61 orang yang melakukan kontak dengan perawat dan satu orang menunjukkan gejala.

Virus corona (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Virus corona (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Wali Kota Cirebon, Jawa Barat, Nasrudin Azis mengatakan kondisi seorang perawat di RSD Gunung Jati yang positif Covid-19 tidak menunjukkan gejala apa pun. Perawat itu langsung dimasukkan ke ruang isolasi.

"Kondisi perawat tidak ada gejala cuma dapat surat positif Covid-19," kata Azis di Cirebon, Rabu (22/4).

Baca Juga

Azis mengatakan setelah menerima hasil pemeriksaan yang menyatakan bahwa perawat itu positif, pihak RSD Gunung Jati langsung mengisolasi, meskipun tidak menunjukkan gejala apa pun. Selain itu juga dilakukan penelusuran siapa saja yang pernah kontak dengan sang perawat.

Saat ini, terdata 61 orang, di mana 19 di antaranya sudah dilakukan tes "CT Scan" untuk mengetahui adakah gejala. "Ternyata dari 19 orang yang telah mengikuti tes, satu orang menunjukkan gejala, sehingga kita akan uji swab," ujarnya.

Sementara Direktur Utama (Dirut) RSD Gunung Jati Kota Cirebon Ismail Jamaludin mengatakan kemungkinan orang yang telah kontak dengan perawat bisa bertambah. Sebab sampai saat ini, masih terus dilakukan penelusuran.

"Kita baru mendeteksi 61 orang kemungkinan bisa bertambah saat ini masih dilakukan pemeriksaan," katanya.

Menurut Ismail perawat yang dinyatakan positif Covid-19 itu pernah kontak dengan pasien terinfeksi yang sempat merasa tidak nyaman pada saat di rawat di ruang isolasi. "Dia (perawat) mengambil lab darah melakukan pencatatan administrasi dan lain-lain terhadap pasien yang sekarang di rawat di RSUD Waled," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement