Kamis 23 Apr 2020 14:56 WIB

Jumlah Kasus Virus Korona di Selandia Baru Terus Menurun

Selandia Baru hanya melaporkan tiga kasus baru infeksi virus corona.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Boneka beruang duduk di salah satu balkon rumah di Christchurch, Selandia Baru, Ahad (29/3). Warga Selandia Baru bersama gerakan Internasional dimana orang-orang menaruh boneka beruang di jendela mereka selama lockdown akibat virus Corona untuk mencerahkan suasana hati dan memberikan anak-anak permainan untuk bermain dengan boneka beruang di lingkungan mereka
Foto: Mark Baker/AP
Boneka beruang duduk di salah satu balkon rumah di Christchurch, Selandia Baru, Ahad (29/3). Warga Selandia Baru bersama gerakan Internasional dimana orang-orang menaruh boneka beruang di jendela mereka selama lockdown akibat virus Corona untuk mencerahkan suasana hati dan memberikan anak-anak permainan untuk bermain dengan boneka beruang di lingkungan mereka

REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- Pemerintah Selandia Baru mengumumkan hanya tiga kasus baru infeksi virus corona yang terjadi di Negeri Kiwi itu. Hal itu menandakan jumlah kasus infeksi di Selandia Baru terus menurun.

Pada Kamis (23/4), pejabat kesehatan Selandia Baru juga mengumumkan dua kematian terkait virus yang kini dikenal dengan Covid-19. Sehingga total jumlah kasus infeksi di Selandia Baru menjadi 1.451 dan sebanyak 16 pasien meninggal dunia.

Baca Juga

Selandia Baru sudah menerapkan karantina nasional yang ketat dalam beberapa bulan terakhir. Pemerintah berencana untuk melonggarkannya pekan depan.

Pemerintah Selandia Baru juga mengumumkan langkah untuk membantu perusahaan media yang pendapatan iklannya turun sejak pandemi virus corona. Selandia Baru akan mengucurkan dana sebesar 50 juta dolar NZ.

Selain itu mereka juga memotong pajak untuk stasiun televisi dan menambah pengeluaran untuk langganan konten berita. Menteri Penyiaran Selandia Baru Kris Faafoi mengatakan bantuan kedua bagi media akan diumumkan pada bulan Mei.

Pada awal bulan ini, perusahaan media Jerman, Bauer Media mengumumkan menutup operasi mereka di Selandia Baru, tidak lagi mempublikasikan majalah apa pun di negara itu. Pada Rabu ini media Selandia Baru RNZ juga melaporkan sejarah baru. Pertama kalinya dalam berpuluh-puluh tahun terakhir tidak ada penerbangan komersial yang masuk ke negara itu.

Setiap pekannya masih ada sejumlah penerbangan internasional keluar masuk Selandia Baru. Tapi sejak negara itu menutup perbatasan kecuali bagi warga negara mereka sendiri, jumlahnya semakin berkurang. 

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement