Senin 27 Apr 2020 16:22 WIB

Jebolan Master Chef Buat Pasta untuk Petugas Medis

Jebolan Master Chef ingin menggunakan keahlian kulinernya untuk filantropi

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Christiyaningsih
Sepiring pasta. Jebolan Master Chef menggunakan keahlian kulinernya untuk menyumbangkan pasta bagi pekerja NHS di Inggris. Ilustrasi.
Foto: pexels
Sepiring pasta. Jebolan Master Chef menggunakan keahlian kulinernya untuk menyumbangkan pasta bagi pekerja NHS di Inggris. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON — Jebolan kompetisi Master Chef Marla Liguori membuat pasta untuk dibawa pulang pekerja NHS. Lighori tinggal dekat rumah sakit di London.

Marla Liguori mulai menerima pesanan melalui akun Instagram pribadinya, @CookingWithMarla. Sekarang, dia secara teratur membuat pasta buatan sendiri. Pasta itu diberikan dengan cara menurunkan dari jendelanya ke jalan menggunakan seutas tali karena adanya pembatasan sosial.

Baca Juga

Dilansir Independent, Liguori tinggal dekat dengan St Bartholomew di Universitas College dan Rumah Sakit St. Thomas. Staf dari kedua fasilitas kesehatan itu menikmati layanan sang koki.

Koki berusia 30 tahun itu menjelaskan bahwa pembatasan membuatnya merasa tidak berguna. Dia ingin menggunakan keahlian kulinernya untuk filantropi. “Saya mulai berpikir bagaimana saya bisa memasak untuk teman-teman tanpa berada di sekitar teman atau keluarga dan masih menjaga jarak sosial,” kata dia.

Awalnya, Liguori membuat pasta segar untuk seorang teman yang sedang berjalan-jalan. Cara menyerahkannya adalah dengan dia mengikatkan senar pada pasta tersebut dan menurunkannya dari jendela.

Sekarang, Liguori membuat pasta segar sesuai pesanan sehingga pekerja NHS dapat mengambilnya dalam perjalanan pulang seusai bekerja. “Mereka mengirimi saya pesan di Instagram dan memberi tahu saya kapan shift mereka berakhir dan biasanya mereka bertanya apakah rekan kerja mereka tertarik dan membawanya,” ujar dia.

Dia memberikan pasta yang dibungkus kertas lilin dan mengikatnya dengan tali. Dia juga memberikan catatan cara memasak kembali. “Saya akan menulis sesuatu seperti 'Terima kasih atas semua yang Anda lakukan sehari-hari. Nikmati makan malam,” ungkapnya.

Dia sangat senang karena banyak staf NHS tertarik dengan layanannya itu. Liguori memasak untuk lima atau enam orang setiap hari. Bahkan, Liguori mengatakan kehabisan persediaan membuat pasta. Dia baru saja memesan 50 kilogram tepung double-zero dari Italia.

“Mudah-mudahan (tepung) itu datang lebih awal minggu ini, aku cepat kehabisan,” ujar dia.

Awalnya, ia berpikir kapan bisa menghasilkan uang jika terus-menerus memberi pasta. Namun setiap kali selesai memasak, dia berpikir jika tidak ada pandemi virus corona, dirinya menghabiskan lebih banyak uang untuk mengadakan pesta makan malam setiap akhir pekan. “Aku hanya berpikir bahwa ini bukan tentang uang, itu adalah sesuatu yang mudah dari sana,” ujar dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement