Rabu 29 Apr 2020 02:53 WIB

Pemprov Jabar Bantah Isu Ventilator Berbahaya

Penggunaan ventilator bagi pasien Covid-19 tergantung pada kondisi pasiennya.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Andi Nur Aminah
Karyawan menunjukkan penggunaan Pindad Ventilator Resusitator Manual (VRM) di Bandung, Jawa Barat, (ilustrasi)
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Karyawan menunjukkan penggunaan Pindad Ventilator Resusitator Manual (VRM) di Bandung, Jawa Barat, (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gugus Tugas Covid-19 Jawa Barat membantah informasi yang beredar di Whatsapp group bahwa ventilator berbahaya dikenakan pada pasien positif Covid-19. Menurut Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Jawa Barat yang juga Kepala Dinas Kesehatan, Berli Hamdani, penggunaan ventilator bagi pasien Covid-19 tergantung pada kondisi pasien yang bersangkutan. Mengingat ada beberapa jenis ventilator.

"Itu diberikan tergantung kepada kondisi pasien, kalau kondisinya berat tentu dia harus menggunakan ventilator," ujar Berli dalam keterangan pers di Youtube Humas Jabar, Bandung, Selasa (28/4).

Baca Juga

Menurut Berli, ventilator pada pasien dengan kondisi berat berfungsi untuk membantu pernapasan secara aktif. Sementara untuk pasien yang masih bisa bernapas dengan spontan tentunya ventilator yang digunakan sifatnya sebagai terapi oksigen.

"Kalau dikatakan ventilator membahayakan kepada pasien Covid-19, bisa saya katakan di sini bahwa itu tidak benar," katanya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement