REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Kesenian Jakarta meluncurkan platform panggung virtual 'Indonesia Dance Network' yang mempertemukan pekerja seni dan masyarakat di dunia maya. Program tersebut diluncurkan secara daring dan bertepatan dengan peringatan Hari Tari Sedunia yang diperingati setiap tanggal 29 April.
"Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan apresiasi publik terhadap seni pertunjukan sebagai objek pemajuan kebudayaan dan sebagai upaya menghidupkan dan menjaga ekosistem kebudayaan yang berkelanjutan," ujar Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid, dalam telekonferensi di Jakarta, Rabu (29/4).
Pihaknya mengapresiasi keberadaan kanal YouTube Indonesia Dance Network sebagai ruang yang menyatukan seniman dengan masyarakat pada saat pandemi COVID-19. Selain itu, Perwakilan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ), Yola Yulfianti, mengatakan, kanal YouTube Indonesia Dance Network dapat menjadi panggung alternatif pada saat pandemi COVID-19.
"Selain itu masyarakat juga bisa menyalurkan kepedulian pada nasib pekerja seni dengan ikut berdonasi melalui program 'Saweran Online'," kata Yola.
'Saweran Online' juga didukung oleh Yayasan Eksotika Karmawibhangga Indonesia yang telah banyak membantu DKJ dalam sejumlah program-programnya, seperti Jakarta Dance Meet Up, Telisik Tari Ballet, Jakarta Philharmony dan masih banyak program lainnya.
Perwakilan dari Yayasan Eksotika Karmawibhangga Indonesia, Alim Sudio, mengatakan memberi dukungan penuh untuk administrasi maupun promosi serta komunikasi dengan sejumlah seniman yang terlibat.
"Tawaran DKJ membuat platform digital dan program Saweran Online adalah tantangan baru, dengan waktu singkat membuat tim sosial media, digital promotion sekaligus broadcast team untuk penayangan talkshow ataupun pentas di berbagai kanal panggung digital," jelas Alim.