REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hongaria bersiap menghadapi ancaman gelombang kedua kasus virus corona pada Oktober hingga November. Perdana Menteri Viktor Orban mengatakan pembatasan pergerakan di Budapest dan sekitarnya tidak akan dilonggarkan sampai tingkat kematian di daerah itu turun.
Mulai Senin, Hongaria akan mencabut sejumlah pembatasan di pedesaan. Di kawsan itu, toko dan restoran akan diizinkan beroperasi kembali saat pemerintah berupaya mengembalikan ekonomi ke jalurnya.
"Virus belum lenyap, hanya kadang-kadang saja kita menang," kata Orban. "Kita harus bersiap untuk gelombang kedua (pandemi) pada Oktober-November."
Hingga Jumat, Hongaria melaporkan 2.863 kasus infeksi COVID-19 dengan 323 kematian.
Orban mengatakan bahwa kini fokusnyaadalah pada penciptaan lapangan pekerjaan sebanyak mungkin di negara tersebut, yang dihancurkan oleh dampak ekonomi akibat wabah COVID-19.
Ia mengungkapkan bahwa pemerintah akan menawarkan pelatihan berbayar dan memperbanyak program pekerjaan umum. Militer juga berada dalam tahap penerimaan anggota baru.
Berakhirnya pembatasan secara bertahap menjadi strategi pemerintah untuk mencegah kehancuran ekonomi lebih lanjut, yang diperkirakan anjlok sekitar 4 persen tahun ini berdasarkan survei Reuters.