Jumat 01 May 2020 19:07 WIB

Puan Minta Perusahaan tak PHK Karyawan di Masa Pandemi

Puan menyarankan perusahaan dan karyawan bermusyawarah.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Nashih Nashrullah
Ketua DPR Puan Maharani, menyarankan perusahaan dan karyawan bermusyawarah.
Foto: DPR
Ketua DPR Puan Maharani, menyarankan perusahaan dan karyawan bermusyawarah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua DPR RI Puan Maharani meminta perusahaan tak melakukan pemutusan hak kerja (PHK) pada karyawan di tengah masa pandemi Covid-19. 

Pernyataan ini disampaikan Puan terkait perayaan hari buruh atau May Day pada 1 Mei 2020 yang dirayakan di masa Pandemi Covid-19. 

Baca Juga

Puan berharap, di tengah suasana pandemi Covid-19 semua pihak bergotong royong menangani wabah ini. Gotong royong ini, kata Puan, termasuk dampak-dampak sosial ekonomi yang ditimbulkan. 

"Karena itu saya berharap para pemilik usaha tidak mem-PHK para buruh yang bekerja di perusahaan-perusahan," kata Puan dalam keterangan resminya, Jumat (1/5).  

Menurut Puan, pemilik usaha dan para pekerjanya dapat bermusyawarah untuk menyelamatkan nasib perusahaan dan karyawannya sambil menunggu situasi perekonomian normal kembali.  

Politikus PDI Perjuangan itu mengatakan, pemerintah juga harus memberikan informasi. Informasi itu terkait bagaimana langkah-langkah selanjutnya setelah perusahaan-perusahaan diwajibkan menghentikan aktivitas normalnya akibat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jabodetabek maupun daerah lain.  

"Informasi dari pemerintah tentang tahapan-tahapan menuju aktivitas normal orang bekerja dan berusaha sangat penting untuk menyusun langkah-langkah bagi kepastian berusaha yang terkait dengan nasib para buruh," ujar dia.

Di samping itu, Puan menambahkan, pemerintah juga harus memastikan para buruh yang terdampak pandemi Covid-19 mendapatkan bantuan sosial. Sehingga, mereka dan keluarganya tetap dapat bertahan hidup di masa pandemi yang penuh pembatasan ini.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement