REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Mensos Juliari P Batubara turun langsung memantau distribusi sembako Tahap I Bantuan Presiden di kawasan Grogol, Jakarta Barat, dan Jagakarsa, Jakarta Selatan, siang tadi.
Kedatangan mendadak Mensos ini sengaja dilakukan untuk memastikan distribusi sembako Bantuan Presiden berjalan untuk wilayah DKI Jakarta, dan Kabupaten Bogor, Kota Tangerang dan Tangsel, Depok, Bekasi (Bodetabek).
Dalam kunjungan ini, Mensos mendatangi langsung proses pengangkutan sembako Bantuan Presiden oleh petugas ke kendaraan pengangkut. Mensos juga memberikan arahan dan briefing kepada petugas.
“Kalau nanti ada masyarakat yang sudah menerima bantuan, tapi ternyata sudah mendapatkan bantuan dari misalnya Pemprov DKI, ya sebaiknya bansos sembako ini diberikan ke tetangganya yang belum mendapatkan. Saya juga sampaikan hal ini dalam kunjungan saya ke Jagakarsa,” kata Mensos dalam kujungannya ke RW 07, Kelurahan Slipi, Kecamatan Grogol, Jakarta Barat, Jumat (01/5).
Hari ini, Mensos meninjau dua titik distribusi yakni di RW 07, Kelurahan Slipi, Kecamatan Grogol, dan RW 01 Kelurahan Cipedak, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Ini adalah penyaluran Sembako Tahap I yang akan segera menyusul untuk tujuh kecamatan di wilayah Bodetabek.
Mensos menyatakan, kedatangannya untuk memastikan bahwa distribusi sembako bantuan Presiden di Jakarta dan Bodetabek berjalan cepat, tepat, dan pastikan isinya sesuai.
“Saya perlu memastikan bahwa bansos sembako Bantuan Presiden ini tidak hanya berjalan cepat, tepat, namun juga harus dipastikan isinya sesuai,” kata Mensos. Dalam satu tas sembako bantuan Presiden berisi 10 item.
Sebagai bagian dari program jaring pengaman sosial, Kementerian Sosial mendistribusikan bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat terdampak Covid-19, yakni Sembako bantuan Presiden dan Bansos Tunai (BST).
Bansos Sembako bantuan Presiden mulai disalurkan untuk masyarakat terdampak Covid-19 di DKI Jakarta, Kabupaten Bogor, Kota Tangerang dan Tangsel, Depok dan Bekasi (Jabodetabek), 20 April. Bansos Sembako tersebut menjangkau 1,9 juta keluarga dengan nilai Rp 600 ribu yang disalurkan sebulan dua kali, sehingga nilai totalnya sekitar Rp3,4 triliun.
Sementara BST, menjangkau 9 juta KK di luar Jabodetabek yang belum mendapatkan Program Keluarga Harapan (PKH) dan Program Sembako (Bantuan Pangan Non Tunai) dengan nilai Rp600.000/KK/bulan. Baik Bansos Sembako bantuan Presiden maupun BST, disalurkan selama tiga bulan yakni April, Mei, dan Juni 2020.
Saat ini Kemensos menggandeng PT Pos Indonesia yang didukung personel TNI dan dibantu para Ketua RW dan RT di wilayah setempat hingga bansos sembako sampai ke keluarga penerima manfaat.
Kementerian Sosial terus mendorong percepatan distribusi bantuan sosial untuk masyarakat terdampak Covid-19. Mensos menginstruksikan kepada jajarannya di Kementerian Sosial untuk terus memonitor dan mendorong proses distribusi bantuan hingga diterima masyarakat miskin dan rentan terdampak Covid-19. Karena mereka dalam kondisi sulit dan saat ini sangat membutuhkan bantuan.