Selasa 05 May 2020 14:50 WIB

Ini Hasil Survei Evaluasi Program Belajar dari Rumah TVRI

20 persen responden siswa mengharapkan penambahan durasi tayangan pembelajaran TVRI

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Esthi Maharani
Siswa sekolah menengah pertama di Bandung, Rakean Ahmad, mengikuti proses belajar jarak jauh yang ditayangkan Stasiun Televisi Republika Indonesia (TVRI) di Bandung, Senin (13/4). Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meluncurkan program Belajar dari Rumah sebagai alternatif belajar di tengah pandemi Covid-19
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Siswa sekolah menengah pertama di Bandung, Rakean Ahmad, mengikuti proses belajar jarak jauh yang ditayangkan Stasiun Televisi Republika Indonesia (TVRI) di Bandung, Senin (13/4). Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meluncurkan program Belajar dari Rumah sebagai alternatif belajar di tengah pandemi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bersama UNICEF telah melakukan survei untuk mengevaluasi pelaksanaan program Belajar dari Rumah (BDR) di TVRI sejak ditayangkan mulai 13 April 2020 yang lalu. Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat (BKHM) Kemendikbud, Evy Mulyani mengatakan sebagian besar guru, siswa dan orang tua mengetahui adanya program ini.

"Sebanyak 99 persen guru, siswa, dan orang tua, baik di wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal) maupun non-3T mengetahui adanya program ini," kata Evy, dalam keterangannya, Selasa (5/5).

Evy melanjutkan, sebanyak 94 persen guru di wilayah 3T pernah menonton program BDR di TVRI. Sementara itu, sebanyak 77 persen guru di wilayah 3T mengungkapkan pernah menonton program BDR TVRI.

"Di wilayah 3T, frekuensi guru menonton program BDR ini sebanyak 3,2 kali dalam seminggu. Sementara di wilayah non-3T sebanyak 4,1 kali," kata dia.