Rabu 06 May 2020 15:44 WIB

PAN Terima Pengunduran Diri Hanafi Rais

Penggantian Ketua Fraksi PAN DPR RI akan dilakukan segera.

Wakil Ketua Umum PAN, Hanafi Rais (tengah) menanggapi sejumlah isu yang beredar, di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (1/11).
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Wakil Ketua Umum PAN, Hanafi Rais (tengah) menanggapi sejumlah isu yang beredar, di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (1/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi mengatakan secara resmi sekretariat DPP PAN menerima surat pengunduran diri Hanafi Rais dari kepengurusan DPP PAN periode 2020-2025, dari Ketua Fraksi PAN DPR RI, dan dari anggota Fraksi PAN DPR RI periode 2019-2024, pada Rabu (6/5).

"Dengan alasan pengunduran diri sebagaimana surat yang telah tersebar di media," kata Viva Yoga di Jakarta, Rabu.

Dia mengatakan dari surat pengunduran diri Hanafi Rais dapat disimpulkan bahwa Hanafi Rais hanya mundur dari kepengurusan DPP PAN dan dari anggota Fraksi PAN DPR RI.

Menurut dia, Hanafi Rais tidak mundur sebagai anggota PAN jadi dapat dikatakan bahwa Hanafi adalah tetap sebagai anggota dan kader PAN.

Dia mengatakan DPP PAN merasa berat hati atas pengunduran diri Hanafi Rais di kepengurusan partai dan di parlemen, karena tenaga dan pikiran Hanafi masih diperlukan dalam menjalankan tugas partai.

"Setahu saya, ketua umum PAN, Bang Zulkifli Hasan sangat sayang kepada mas Hanafi Rais. Hal itu tercermin dari sikap bang Zul," ujarnya.

Namun menurut dia DPP PAN tidak dapat membatasi hak politik setiap kader dalam menentukan pilihan politik individu, jika merasa berbeda pemikiran dengan keputusan politik partai.

Dia mengatakan karena keputusan politik partai adalah merupakan keputusan bersama yang bersifat kolektif kolegial, bukan keputusan pribadi-pribadi.

"Jika sudah diputuskan melalui mekanisme rapat menjadi kebijakan partai, maka semua pengurus dan kader harus tunduk dan taat, termasuk ketua umum, ketua DPW, ketua DPD, dan seluruh pengurus dan kader PAN," katanya.

Selain itu Viva menjelaskan terkait penggantian Ketua Fraksi PAN DPR RI akan dilakukan segera karena tidak boleh ada kekosongan kepemimpinan di Fraksi PAN DPR RI.

Mekanismenya menurut dia, sesuai Peraturan Partai tentang Hubungan Partai dengan Kader PAN di Lembaga Legislatif, hasil Rakernas I PAN 2020, Ketua Fraksi PAN akan dipilih dan ditetapkan di Rapat Harian DPP PAN dan surat keputusan DPP PAN akan dikirim ke pimpinan DPR.

Sebelumnya beredar surat pengunduran diri Hanafi Rais sebagai Ketua FPAN DPR RI, pengurus DPP PAN 2020-2025, dan anggota DPR RI FPAN 2019-2024.

Dalam surat tersebut Hanafi mengatakan, pasca-Kongres V PAN pada Februari 2020, dirinya memiliki harapan dan berikhtiar agar PAN bisa menegakkan prinsip keadilan untuk menjaga keutuhan dan kebersamaan sesama kader.

"Kita semua tahu bahwa PAN telah melewati proses kongres yang sarat dengan kekerasan dan mencoreng wajah partai sendiri. Kita hendaknya sudah dan terus mentaubati apa yang terjadi jika ingin Allah ridha pada partai ini," katanya.

Hanafi menilai PAN melewatkan momentum untuk memperbaiki diri lebih bijaksana dalam berorganisasi dan bersikap.

Menurut dia, kecenderungan melakukan konformitas terhadap kekuasaan, sekalipun didahului dengan kritik-kritik, bukan sikap yang adil di saat banyak kader dan simpatisan menaruh harapan PAN jadi antitesis pemegang kekuasaan.

Surat tersebut tertanggal 5 Mei 2020 dan ditandatangani Hanafi dengan materai.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement