Rabu 06 May 2020 17:59 WIB

Kemlu: 705 WNI Positif Corona di Luar Negeri

Jubir Kemlu Teuku Faizasyah menyatakan 705 WNI di luar negeri positif Covid-19

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Christiyaningsih
Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi anak buah kapal Kapal Pesiar MV Carnival Splendor tiba di Pelabuhan JICT, Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (30/4/2020). Jubir Kemlu Teuku Faizasyah menyatakan 705 WNI di luar negeri positif Covid-19. Ilustrasi.
Foto: ANTARA /NOVA WAHYUDI
Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi anak buah kapal Kapal Pesiar MV Carnival Splendor tiba di Pelabuhan JICT, Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (30/4/2020). Jubir Kemlu Teuku Faizasyah menyatakan 705 WNI di luar negeri positif Covid-19. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Teuku Faizasyah mengatakan terdapat 705 WNI di luar negeri yang terkonfirmasi positif Covid-19. Sebanyak 36 di antaranya meninggal.

“Menyangkut jumlah WNI di luar negeri yang positif Covid-19, hingga saat ini tercatat berjumlah 705 orang. Dengan rincian yang sembuh atau negatif 325 orang, yang masih dirawat 344 orang, dan yang meninggal dunia sebanyak 36 orang,” kata Teuku saat melangsungkan telekonferensi reguler Kemlu, Rabu (6/5).

Baca Juga

Pada kesempatan itu dia turut menyampaikan tentang penanganan jamaah tabligh WNI di beberapa negara. Menurut data Kemlu, saat ini terdapat 1.148 jamaah tablig WNI di luar negeri.

Sebanyak 30 WNI jamaah tabligh di Pakistan positif mengidap Covid-19 dan 24 di antaranya telah dinyatakan sembuh. 75 WNI peserta jamaah tabligh di India pun dilaporkan positif terinfeksi corona dan 71 di antaranya telah dinyatakan pulih.

“Sedangkan 1.043 lainnya dinyatakan sehat atau setidaknya hingga saat ini kami belum mendapatkan informasi ada di antara mereka yang terpapar,” kata Teuku.

Menurut dia, pemerintah melalui perwakilan Indonsia di negara-negara di mana ada konsentrasi peserta jamaah tabligh terus melakukan koordinasi dan komunikasi. Hal itu guna memastikan kondisi kesehatan serta keselamatan mereka.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement