Kamis 07 May 2020 03:44 WIB

Menlu Inggris tak Ingin Ada Perbandingan Data Covid-19

Menlu Inggris tidak mau ada vonis seberapa baik negara-negara menangani Covid-19.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab
Foto: 10 DOWNING STREET
Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab menilai masih terlalu dini membuat perbandingan internasional tentang korban meninggal karena Covid-19. Pernyataannya muncul setelah Inggris menempati posisi kedua sebagai negara dengan kematian tertinggi akibat virus corona. 

Saat berbicara dalam konferensi pers pada Selasa (5/5), Raab ditanya tentang prospek Inggris menjadi negara yang paling terpukul wabah Covid-19 di Eropa. Menurutnya, hal itu hanya dapat dijawab saat pandemi berakhir.

Baca Juga

“Saya tidak berpikir kita akan mendapatkan vonis nyata tentang seberapa baik negara-negara telah berbuat sampai pandemi berakhir,” ujar Raab. 

Dia berpendapat, saat ini belum waktunya membuat perbandingan. "Saya tidak berpikir Anda dapat membuat perbandingan internasional. Pada tahap ini, setidaknya saya tidak berpikir Anda bisa membuatnya secara andal," ucapnya seraya mengutip fakta bahwa berbagai negara memiliki cara menghitung kematian akibat Covid-19 yang berbeda-beda. 

Saat berita ini ditulis, Inggris masih menjadi negara dengan angka kematian akibat Covid-19 tertinggi di Eropa, yakni mencapai 29.427 jiwa. Italia menyusul dengan total kematian sebanyak 29.315 jiwa. Spanyol menempati urutan ketiga dengan 25.613 jiwa. 

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement