Sabtu 09 May 2020 21:16 WIB

Sang Istri Ceritakan Detik-detik Terakhir Adi Kurdi

Sang Istri Ceritakan Detik-detik Terakhir Adi Kurdi

Rep: viva.co.id/ Red: viva.co.id
Adi Kurdi.
Adi Kurdi.

VIVA – Bernadetta Siti Restyratuti, istri Adi Kurdi menghantarkan jenazah suaminya ke peristirahatan terakhirnya di Bengkel Teater, Cipayung, Jakarta Timur, Sabtu, 8 Mei 2020. Wanita yang akrab disapa Tuti itu berterimakasih kepada orang-orang yang membantu proses pemakaman.

"Banyak yang membantu terutama dari Bengkel Teater WS Rendra, terima kasih dari keluarga gereja dan teman semuanya. Semuanya handai taulan, saya sangat terhibur dan terima kasih banyak," kaya Tuti saat ditemui usai pemakaman.

Menurut Tuti, suaminya mengidap penyakit pada bagian otak kiri bagian atas depan. Adi tidak pernah mengeluh sakit, hanya saja kadang hilang keseimbangan dan tutur bicaranya tidak terstruktur. Awalnya keluarga mengira karena Adi telah kehilangan penglihatannya.

"Kita kira karena pengaruh penglihatan. Tidak pusing, tidak kenapa-kenapa," ucap Tuti.

Adi Kurdi memang menderita glaukoma sejak 2007. Ia terus menjalani pengobatan dan tetap semangat di dunia perfilman. Sampai di suatu hari, Adi Kurdi tiba-tiba jatuh pingsan. Satu minggu kemudian, Adi Kurdi meninggal dunia.

"Tapi tiba-tiba waktu makan siang dia langsung pingsan. Kita bawa ke Pusat Otak Nasional, ternyata ada masalah di otak sebelah kiri jadi seperti itu. Cepat sekali cuma seminggu, otaknya tak bisa kontak dengan organ tubuhnya," kata Tuti.

Baca juga: Adi Kurdi Dimakamkan Dekat WS Rendra dan Mbah Surip?

Adi kurdi meninggal dunia pada Jumat, 8 Mei 2020 sekitar pukul 11.30. Ia menghembuskan nafas terakhir di usia 71 tahun. Nama Adi Kurdi dikenal masyarakat Indonesia lewat sinetron Keluarga Cemara. Adi berperan sebagai Abah, pemipin rumah tangga yang bijaksana meski hidup serba sederhana. Ia berperan sebagai tukang becak.

Sebelum terjun ke dunia sinetron, nama Ardi gemilang di pentas teater. Ia dipercaya WS Rendra sebagai pemeran utama dalam pementasan Kisah Perjuangan Suku Naga. Setelah itu, Adi baru terjun ke industri film. Gadis Penakluk yang tayang pada 1980 tercatat sebagai film perdananya.

Setelah itu, banyak judul yang dibintangi Adi. Terakhir, Adi masih sempat merampungkan syuting Terimakasih Emak Terimakasih Abah. Film tersebut sebagai film terakhirnya di layar lebar.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan viva.co.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab viva.co.id.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement