Ahad 10 May 2020 17:33 WIB

Menlu Retno: ABK di Kapal China tak Digaji dan Kerja 18 Jam

Menlu Retno telah meminta keterangan ABK WNI yang bekerja di kapal China.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Press Briefing virtual Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi membahas soal pemulangan ABK WNI dari kapal Cina, Ahad (10/5)
Foto: dok Kementerian Luar Negeri RI
Press Briefing virtual Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi membahas soal pemulangan ABK WNI dari kapal Cina, Ahad (10/5)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan, dirinya telah berbicara langsung dengan 14 Anak Buah Kapal (ABK) berwarga negara Indonesia (WNI) yang bekerja di kapal China guna mendapatkan informasi tentang pengalaman mereka bekerja di kapal perikanan yang dijalankan perusahaan China. Mereka sudah tiba di Jakarta pada Jumat (8/5) pukul 15.15 dengan selamat.

"Saya menanyakan kesehatan mereka dan meminta mereka memberikan penjelasan megenai apa yang mereka alami selama bekerja di kapal tersebut. Informasi dari para ABK ini akan sangat penting bagi kita untuk menindaklanjuti kasus ini dengan pihak perusahaan," ujar Retno dalam press briefing secara virtual, Ahad (10/5).

Baca Juga

Beberapa informasi awal yang diperoleh dari para ABK antara lain, pertama terdapat permasalahan gaji. Sebagian dari mereka, kata Retno belum menerima gaji sama sekali, sedangkan sebagian lainnya telah menerima gaji tetapi tak sesuai dengan angka di dalam kontrak yang mereka tandatangani awalnya.

"Informasi lain yang saya peroleh dari mereka adalah mengenai jam kerja yang tidak manusiawi, rata-rata mereka mengalami kerja lebih dari 18 jam per hari," kata Retno.