Senin 11 May 2020 19:41 WIB

Turki Mulai Longgarkan Lockdown, Mal Buka Kembali

Karyawan mal dan pelanggan di Turki harus mengenakan masker dan menjaga jarak

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Pasien lansia di Turki sembuh dari Covid-19 setelah mendapatkan perawatan medis. Karyawan mal dan pelanggan di Turki harus mengenakan masker dan menjaga jarak. Ilustrasi.
Foto: Anadolu Agency
Pasien lansia di Turki sembuh dari Covid-19 setelah mendapatkan perawatan medis. Karyawan mal dan pelanggan di Turki harus mengenakan masker dan menjaga jarak. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA - Pemerintah Turki telah mengizinkan untuk membuka kembali ekonomi pada beberapa sektor,. Izin diberikan meski dengan persyaratan langkah-langkah keamanan dan kebersihan yang ditingkatkan guna membendung menyeruaknya kembali virus corona baru atau Covid-19. Mal-mal, pangkas rambut, dan salon telah diizinkan dibuka kembali di seluruh Turki setelah dua bulan tutup.

Dilansir Aljazirah, Dewan Pusat Perbelanjaan mengatakan karyawan mal dan pelanggan harus mengenakan masker dan terus mematuhi aturan jarak fisik di semua mal. Administrator mal juga harus menggunakan termometer, mengurangi kapasitas angkat atau membatasi penggunaan, menyediakan disinfektan, dan mengambil tindakan untuk mencegah keramaian. Namun, restoran dan kafetaria di mal akan tetap tutup.

Baca Juga

Pelonggaran lockdown negara juga berarti anak-anak di bawah 14 tahun akan diizinkan keluar pada Rabu (13/5) selama beberapa jam. Sementara orang berusia 15 tahun hingga 20 tahun akan bisa meninggalkan rumah mereka dengan berjalan kaki pada Jumat (15/5). Mereka diwajibkan mengenakan masker.

Dimulainya pelonggaran pembatasan sosial ini juga menandai bahwa orang-orang di 24 kota dan provinsi Turki diizinkan meninggalkan rumah mereka setelah jam malam 48 jam yang luas dicabut. Sebanyak 24 kota dan provinsi, termasuk Istanbul dan Ankara yang berpenduduk padat, tetap ditutup untuk perjalanan darat, udara, dan laut, kecuali untuk pengangkutan barang-barang penting. Pembatasan untuk daerah wisata penting seperti Antalya baru-baru ini dicabut.

Dengan dibukanya kembali pembatasan oleh Recep Tayyip Erdogan ini, para lansia Turki mendapat kesempatan pertama untuk berpergian ke luar rumah setelah hampir tujuh pekan tidak keluar. Turki memberlakukan aturan bahwa orang berusia 65 atau lebih, yang merupakan kelompok usia yang paling berisiko dari virus, berada di rumah sejak 21 Maret.

"Sangat menyenangkan berada di luar rumah setelah sekian lama," kata Ethem Topaloglu (68 tahun). Dia terlihat mengenakan masker medis saat ia berjalan-jalan di sebuah taman di Ankara.

"Meskipun saya bisa duduk di balkon, itu tidak sama dengan berjalan di luar," katanya. "Tetangga saya membawa makanan dan hal-hal lain dalam beberapa pekan terakhir ini. Sangat penting untuk tetap di rumah dan aman, tetapi juga sangat sulit," ujarnya menambahkan.

Pelonggaran pembatasan sosial ini dimulai Senin (11/5) waktu Turki karena dimulainya normalisasi nasional pascapandemi. Pemerintah mencatat penurunan jumlah kematian dan kasus Covid-19 di negara itu sehingga memutuskan secara bertahap menghidupkan kembali perekonomiannya.

Dalam 24 jam terakhir, Turki mencatat 47 kematian terkait virus corona di antara 1.542 kasus infeksi positif baru. Angka ini meningkatkan jumlah kematian total menjadi 3.786 dan 138.657 infeksi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement