Selasa 12 May 2020 16:01 WIB

Duterte Kembali Perpanjang Lockdown Jadi 11 Pekan

Pemerintah Filipina akan memperpanjang kembali kebijakan lockdown

Rep: Lintar Satria/Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Seorang lelaki yang mengenakan topeng pelindung mencari permulaan antrian di sebuah toko kelontong di Taguig, kota metropolitan Manila, Filipina. Pemerintah Filipina akan memperpanjang kembali kebijakan lockdown. Ilustrasi.
Foto: AP/Aaron Favila
Seorang lelaki yang mengenakan topeng pelindung mencari permulaan antrian di sebuah toko kelontong di Taguig, kota metropolitan Manila, Filipina. Pemerintah Filipina akan memperpanjang kembali kebijakan lockdown. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -Filipina mengumumkan memperpanjang lockdown atau karantina wilayah Manila hingga 11 pekan. Dengan demikian salah satu karantina wilayah paling ketat itu juga akan menjadi karantina juga paling lama di dunia.

Pemerintah Filipina akan memperpanjang kembali kebijakan lockdown setelah negara itu menerapkannya selama sembilan pekan. Presiden Filipina Rodrigo Duterte akan kembali memperluas salah satu karantina komunitas yang paling ketat dan terpanjang di dunia untuk mengekang Covid-19 di beberapa wilayah pekan ini.

Baca Juga

Langkah Filipina bertolak belakang dengan tren pelonggaran lockdown di sejumlah negara. Banyak negara-negara Eropa dan tidak sedikit di Asia berusaha untuk mencapai keseimbangan antara pembatasan sosial dan pemulihan keadaan normal untuk membatasi kerusakan ekonomi.

Presiden Rodrigo Duterte mengumumkan perpanjangan itu dalam pertemuan dengan gugus tugas Covid-19 yang ditayangkan di televisi pemerintah pada Selasa (12/5) pagi waktu setempat. Namun dia tidak menyebutkan secara spesifik wilayah-wilayah mana yang akan dilonggarkan atau dipertahankan dan untuk berapa lama masa kebijakan lockdown akan berakhir.