REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap program bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat dapat memperkuat daya beli sehingga konsumsi domestik juga dapat kembali normal. Meskipun, ia mengakui penyalurannya belum menyeluruh.
"Kita harapkan dengan bansos ini kita bisa menguatkan, memperkuat daya beli masyarakat sehingga nanti konsumsi domestik kita juga menjadi normal kembali," kata Jokowi saat meninjau penyerahan bantuan sosial tunai (BST) kepada keluarga penerima manfaat yang terdampak pandemi corona di Kantor Pos Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (13/5) pagi.
Jokowi menyebut ada berbagai program bansos yang diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat, seperti kartu sembako, BPNT, BLT desa, dan lain-lain. Ia berharap, program bansos tersebut dapat menjangkau sekitar 55 persen penduduk baik yang kurang mampu maupun yang terdampak pandemi.
Namun, ia mengakui penyerahan bansos kepada masyarakat ini belum mencapai 100 persen. Ia mencontohkan, distribusi program BLT desa kepada masyarakat yang baru mencapai 10 persen.
"Kalau tadi yang di sini ini (Kota Bogor) adalah hari terakhir sudah selesai. Di tempat-tempat lain yang saya cek memang misalnya BLT desa, itu baru yang diterima masyarakat kurang lebih 10 persen," kata Jokowi.
Jokowi pun meminta agar masyarakat yang membutuhkan bisa kembali menanyakan informasi penyerahan program bansos tersebut kepada aparat desa setempat. Sehingga bagi masyarakat yang belum mendapatkan bantuan bisa didata kembali untuk mendapatkan bansos di tahapan berikutnya.
"Laporkan kembali pada RW, pada RT sehingga itu bisa disusulkan karena masih ada cadangan untuk menyelesaikan yang belum mendapatkan," kata Jokowi.
Presiden juga mengapresiasi kerja sama yang baik antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, hingga pemerintah desa terkait distribusi program bansos di tengah pandemi ini.
Ia pun mengakui, masih terdapat data keluarga penerima manfaat yang masih belum dapat diperbaiki. Namun, ia berjanji data tersebut akan lebih baik pada tahapan pemberian bansos berikutnya. "Saya kira nanti pada yang tahap II bulan depan insya Allah akan lebih baik," kata Jokowi.