REPUBLIKA.CO.ID, YOLA -- Pemerintah Negara Bagian Adamawa di Nigeria mengumumkan akhir dari kebijakan melarangan pertemuan keagamaan di negara bagian tersebut.
Pemerintah negara bagian mengatakan larangan itu akan dicabut dengan segera, dan memungkinkan badan-badan keagamaan menjalankan ibadah dan layanan normal.
Informasi ini disampaikan Sekretaris Kepala Pers untuk Gubernur Umaru Fintiri, Humwashi Wonosikou, dalam sebuah pernyataan, Kamis (14/5). Pemberitahuan ini sekaligus mengumumkan lima pasien Covid-19 yang sembuh.
Dilansir di Daily Post, ia mengatakan lima pasien ini resmi keluar dari rumah sakit setelah melakukan tes dan dinyatakan negatif virus Covid-19.
Selanjutnya, ia menyebut semua pemimpin agama harus melakukan tindakan preventif dan pencegahan di berbagai pusat ibadah, untuk mengurangi penyebaran virus tersebut.
“Gubernur Ahmadu Umaru Fintiri telah meringankan pembatasan di tempat-tempat ibadah dan pertemuan sosial, yang sebelumnya diberlakukan terhadap negara setelah pecahnya pandemi Covid-19," ucap Humwashi Wonosikou dikutip di Daily Post, Jumat (15/5).
Masjid, gereja, dan pasar ternak internasional yang sebelumnya ditutup, kini dibuka kembali. Sebelumnya, pemerintah negara bagian Nigeria lainnya, Borno, juga membuka kembali rumah ibadah di wilayahnya. Penangguhan penguncian wilayah dilakukan tanpa batas sembari melihat kondisi dan situasi terbaru.
"Ketika situasinya meningkat, pemerintah harus kembali ke status quo. Penggunaan masker saat berada di ruang publik adalah hal wajib dan harus ditegakkan," ucap Wakil Gubernur dan Ketua Negara Bagian, sekaligus Komite Respon COVID-19, Usman Kadafur, dikutip di The PUNCH, Kamis (14/5) lalu.