REPUBLIKA.CO.ID, NUNUKAN -- Ratusan warga negara Indonesia (WNI) yang tertahan di Negeri Sabah, Malaysia karena wabah COVID-19, dipulangkan ke Indonesia melalui Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, setelah memenuhi sejumlah persyaratan kesehatan berkaitan dengan virus corona.
Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Nunukan, Hj Asmin Laura Hafid di Nunukan, Jumat, membenarkan adanya pemulangan ratusan WNI melalui daerahnya setelah berkoordinasi dengan Konsulat RI di Tawau, Malaysia, sejak pekan lalu.
Namun kedatangan WNI ini tetap menjalani pemeriksaan kesehatan hingga 'rapid test' setibanya di Pelabuhan Tunon Taka Kabupaten Nunukan guna memastikan kondisi kesehatan para TKI. Laura yang juga Bupati Nunukan ini mengatakan, dari ratusan WNI yang tiba di Pelabuhan Tunon Taka sekira pukul 11.00 Wita ini sebagian besar langsung diberangkatkan ke Sulsel menggunakan KM Thalia melalui Pelabuhan Nusantara Parepare.
Sedangkan sisanya termasuk warga Kabupaten Nunukan akan menjalani karantina di Rusunawa Jalan Ujang Dewa Kelurahan Nunukan Selatan selama 14 hari. "Bagi WNI warga Sulsel dan Sulbar kita langsung arahkan naik di kapal KM Thalia menuju Parepare. Sedangkan warga Kaltara termasuk orang Nunukan kita karantina dulu selama 14 hari di Rusunawa," ujar dia.
Informasi yang diperoleh dari Balai Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Nunukan, WNI yang dipulangkan dari Negeri Sabah sebanyak 111 orang dengan menumpang dua armada kapal angkutan resmi dari Pelabuhan Tawau.
Sedangkan Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Nunukan, dr Baharullah yang ditemui di Terminal Pelabuhan Tunon Taka Kabupaten Nunukan mengungkapkan, pihaknya melakukan pemeriksaan kesehatan secara ketat terhadap ratusan WNI yang baru tiba dari Negeri Sabah.
Hal ini penting dilakukan agar tidak ada diantara mereka yang terdeteksi terjangkit virus corona walaupun syarat untuk dipulangkan telah mendapatkan surat keterangan sehat dari Rumah Sakit Tawau.
"Kami akan tetap memeriksa secara ketat soal dokumen kesehatan yang dibawa dari RS Tawau dan kita akan periksa kesehatannya dengan seksama mungkin. Sebagai antisipasi agar benar-benar tidak ada terjangkit COVID-19 ini," kata Baharullah.
Ratusan WNI yang dipulangkan ini melakukan kunjungan ke negeri jiran Malaysia sebelum wabah COVID-19 dan pemberlakuan Pembatasan Kawalan Pergerakan (PKP) oleh Pemerintah Malaysia.