REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJamsostek) memberikan bantuan kepada warga Jakarta yang terdampak wabah Covid-19. Bantuan ini berupa 3.500 paket sembako senilai Rp 350 juta rupiah.
Paket sembako tersebut diharapkan dapat meringankan kehidupan masyarakat. Sejak Covid-19 mewabah, pemerintah menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Mereka harus banyak berdiam diri di rumah. Sebagian besar tidak dapat bekerja di kantor. Bahkan ada manajemen perusahaan yang merumahkan karyawannya, sehingga selama pandemi covid-19 berlangsung, mereka tidak mendapatkan penghasilan.
Yang lebih parah lagi adalah mereka yang kehilangan pekerjaan karena diberhentikan perusahan. Juga para pedagang yang tak dapat berdagang sehingga kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari.
BPJamsostek bergerak cepat dengan mendistribusikan bantuan sembako ke sejumlah titik yang tersebar di wilayah provinsi DKI Jakarta. Paket sembako itu berisikan 5 kg beras, 2 liter minyak goreng, mi instan, teh, dan kopi saset. Para penerima adalah pekerja bukan penerima upah yang melakukan kegiatan atau usaha ekonomi secara mandiri, yang memenuhi persyaratan yaitu memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK), dan belum mencapai usia 60 (enam puluh) tahun.
Tak hanya memberikan bantuan, BPJamsostek juga menggandeng para tokoh masyarakat untuk melakukan sosialisasi tanpa kontak fisik (Sapa Asik) melalui media promosi yang dimasukkan ke dalam setiap paket sembako yang dibagikan.
Sosialisasi yang diberikan berkaitan dengan 4 Program BPJamsostek dan peningkatan manfaat program jaminan kecelakaan kerja (JKK) dan jaminan kematian (JKM), seperti yang tercantum pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 tahun 2019.
Deputi Direktur BPJamsostek Wilayah DKI Jakarta, Cotta Sembiring, memastikan bahwa seluruh kegiatan penyerahan bantuan dan sosialisasi tesebut dilakukan dengan tetap mengedepankan jaga jarak sesuai aturan pemerintah.
Tujuan utama kegiatan ini adalah membantu para pekerja bukan penerima upah yang kegiatan ekonominya terhenti karena dampak dari Covid-19.
“Tak hanya itu, kami juga ingin memberikan edukasi terkait pentingnya perlindungan jaminan sosial. Sehingga diharapkan saat mereka kembali bekerja, langsung mendaftarkan dirinya menjadi peserta BPJamsostek agar dapat tenang dalam bekerja dan memiliki hari tua yang sejahtera”, ujar Cotta dalam keterangannya pada Ahad (17/5).
Tak hanya itu, melalui program promotif dan preventifnya, BPJamsostek juga telah menyalurkan 615 ribu masker, 123 ribu vitamin dan 6.400 APD (Alat Pelindung Diri) kepada peserta BPJAMSOSTEK.
Makan siang gratis untuk pengemudi Ojol (Ojek Online) juga telah terselenggara di wilayah DKI Jakarta, yang bekerjasama dengan 150 warteg (Warung Tegal) yang tersebar di DKI Jakarta.
Pada Peringatan Hari Buruh (Mayday) 1 Mei yang lalu, BPJamsostek juga memberikan bantuan paket sembako senilai Rp 2,25 Miliar dan APD senilai Rp 200 juta kepada serikat buruh, serta bantuan berupa perlindungan JKK dan JKM kepada 1.625 relawan yang terdaftar di BNPB.
Dengan semangat yang sama, Cotta ingin bantuan yang diberikan oleh BPJamsostek ini mampu mengurangi beban masyarakat di wilayah Provinsi DKI Jakarta dan membangkitkan semangat serta optimisme mereka dalam menghadapi pandemi ini.
Dirinya juga mengajak seluruh pihak di DKI Jakarta untuk bergotong royong membantu masyarakat di sekitarnya yang mengalami kesulitan ekonomi akibat Covid-19 ini. "Mari kita saling menguatkan satu sama lain dan jalani bersama masa-masa sulit ini, Insya Allah kita bisa melalui tantangan ini," ujar Cotta.