Kamis 21 May 2020 14:43 WIB

Prilly Latuconsina Bacakan Puisi Daring tentang Pandemi

Ada 70 nama dari gabungan seniman, aktor, aktris, hingga musisi yang terlibat.

Artis Prilly Latuconsina.
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Artis Prilly Latuconsina.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para seniman, musisi, aktor dan aktris, perupa, serta videografer berkolaborasi dalam pembacaaan puisi daring. Puisi yang dibacakan oleh sekitar 70 orang ini lantas dikemas dalam video berdurasi 20 menit.

Kegiatan anak muda Indonesia dari berbagai genre kesenian dan daerah ini untuk merespons perubahan kehidupan akibat virus corona. Mereka hendak menyalurkan empati, semangat, dan visi pada masa pandemi Covid-19 yang tengah menguji kualitas dan kapasitas kemanusiaan.

Beberapa nama yang ikut berpartisipasi antara lain Prilly Latuconsina, Gunawan Maryanto, Heru Joni Putra, Heliana Sinaga, Frisca Aswarini, Andy Eswe, Irwan Jamal, Zulkifli Songyanan, serta para seniman lain dari Jakarta, Padang, Bandung, Yogyakarta, Denpasar, hingga Papua.

Puisi yang dibaca berjudul "Kesunyian Besar Umat Manusia" karya Faisal Kamandobat. Puisi tersebut merupakan narasi panjang dengan 43 bait dengan kandungan berbagai tema yang saling berkaitan satu sama lain yakni alam, sosial, sains dan teknologi, serta spiritualitas terkait pandemi.

Yopi Setia Umbara dari Komunitas Sastra Buruan di Bandung, sebagai salah satu penyelenggara mengatakan salah satu fungsi seni adalah untuk memberi kekuatan mental di tengah masa-masa sulit. "Dengan memberi renungan yang segar dan mencerahkan agar dapat bertahan dan melewati tragedi yang sedang terjadi," ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Kamis (21/5).

                              

Kolaborasi ini memakan waktu selama dua bulan. Hal tersebut dimulai dengan pengenalan puisi kepada para pembaca, perekaman video, editing, dan penciptaan musik latar.

                               

Yopi bekerja bersama Zulfa Nasrullah, juga Aditya Saputra yang mengedit video serta Syarif Maulana dan para musisi yang membuat komposisi untuk latar puisi.

                               

Pesan dari karya kolosal ini adalah #bertahanlahdirumah, displin, sabar dan tegar dalam menghadapi pandemi, serta saling menjaga dan membantu satu sama lain. Hal itu bisa dilakukan sambil memperkaya renungan, memperkuat mental, dan meningkatkan kreativitas di tengah masa sulit.

                               

"Video kolaborasi ini tayang di kanal Buruan Youtube dengan tajuk 'Bertahanlah di Rumah: Kolaborasi Penulis dan Seniman Indonesia'," kata Yopi.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement