Kamis 21 May 2020 15:23 WIB

Pria di AS Tembak Restoran Saat Ditolak karena Tanpa Masker

Polisi menangkap pelaku penembakan yang geram ditolak masuk restoran.

Rep: Puti Almas/ Red: Nur Aini
Ilustrasi Penembakan
Foto: pixabay
Ilustrasi Penembakan

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES — Seorang pria di Amerika Serikat (AS) bernama Kelvin Watson diduga menembak karyawan di restoran setelah dirinya ditolak untuk masuk karena tidak mengenakan masker. Polisi mengatakan penangkapan dilakukan pada Rabu (20/5), setelah perkelahian terjadi di Waffle House, West Colorado pada awal pekan ini. 

Dalam sebuah keterangan, polisi mengatakan tersangka telah dua kali ditolak untuk memasuki restoran, sebelum penembakan terjadi pada Senin (18/5). Watson nampaknya merasa geram karena tidak diizinkan untuk datang dengan alasan tidak menggunakan masker, yang merupakan sebuah aturan selama pandemi virus corona jenis baru (Covid-19) melanda dunia dan AS menjadi negara yang saat ini memiliki jumlah kasus infeksi virus terbesar di dunia. 

Baca Juga

Saksi mata mengatakan tersangka telah meletakkan pistol di atas meja dan mengancam karyawan Waffle House. Hanya satu hari setelahnya, Watson kembali ke restoran itu dan memukul juru masak yang ada di sana, hingga terus mengejarnya. 

“Begitu di luar, tersangka berkata dengan ancaman agar koki melayaninya, sebelum kemudian melepaskan tembakan,” ujar keterangan dari saksi, seperti dilansir Japan Times, Kamis (21/5). 

Beruntung, korban penembakan dilaporkan selamat dan sedang dalam pemulihan di rumah sakit. Watson dikenakan tuduhan percobaan pembunuhan tingkat pertama dan dalam penahanan untuk penyelidikan lebih lanjut. 

Waffle House di Aurora, West Colorado saat ini hanya dibuka untuk layanan pengiriman dan pengambilan makanan untuk dibawa pulang. Meski demikian, setiap orang yang datang ke sana diminta untuk memenuhi aturan selama pandemi Covid-19 di antaranya dengan mengenakan masker dan mencuci tangan. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement