Kamis 21 May 2020 15:46 WIB

100 Bayi Sehat Lahir dari Ibu Terinfeksi Covid-19 di India

Dua ibu hamil yang terinfeksi meninggal dunia.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Friska Yolandha
Harsh Sharma, bayi yang lahir di tengah lockdown di Mumbai, tidur nyenyak di tangan ibunya. Mereka menanti bus yang akan membawa mereka menuju kereta tujuan Uttar Pradesh, Rabu (20/5).
Foto: AP Photo/Rajanish Kakade
Harsh Sharma, bayi yang lahir di tengah lockdown di Mumbai, tidur nyenyak di tangan ibunya. Mereka menanti bus yang akan membawa mereka menuju kereta tujuan Uttar Pradesh, Rabu (20/5).

REPUBLIKA.CO.ID, MUMBAI -- Lebih dari 100 bayi sehat lahir dari ibu yang terinfeksi Covid-19 di satu rumah sakit di kota Mumbai, barat India. Sebagian ibu tidak menunjukkan gejala sama sekali meski positif Covid-19.

Tiga dari 115 bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi di Rumah Sakit Umum Kota Lokmanya Tilak dalam sebulan terakhir awalnya dinyatakan positif Covid-19, tetapi tes berikutnya menyatakan mereka bebas corona. Dilansir BBC, Kamis (21/5), dua wanita hamil lain yang terinfeksi meninggal di rumah sakit, termasuk satu yang meninggal sebelum bayinya lahir. 

Baca Juga

Dengan hampir 24 ribu infeksi yang dilaporkan dan lebih dari 840 kematian sejauh ini, ibu kota keuangan dan hiburan India ini telah menjadi pusat dari Covid-19. 

Lebih dari separuh bayi yang lahir dari wanita yang terinfeksi di rumah sakit, juga disebut Rumah Sakit Sion, dilahirkan melalui operasi caesar, sedangkan sisanya adalah kelahiran alami. Lima puluh enam dari mereka adalah laki-laki, sedangkan 59 adalah perempuan.

Dua puluh dua dari ibu yang terinfeksi ini dirujuk dari rumah sakit lain. Tidak jelas apakah mayoritas wanita ini tertular infeksi di rumah, di luar rumah atau di bangsal rumah sakit.

Sebuah tim yang terdiri dari 65 dokter dan sekitar dua puluh perawat telah merawat para ibu yang terinfeksi Covid ini di bangsal khusus dengan 40 tempat tidur. Dengan lonjakan infeksi, rumah sakit berencana untuk menambah 34 tempat tidur untuk pasien hamil yang terinfeksi.

"Kami beruntung bahwa sebagian besar wanita yang dites positif tidak menunjukkan gejala sama sekali. Beberapa dari mereka menderita demam dan sesak napas. Kami telah merawat mereka dan mengirim mereka pulang setelah melahirkan," kata Dr Arun Nayak, kepala ginekologi di rumah sakit.

"Ada banyak kecemasan di antara para ibu. Mereka terus mengatakan kepada kami bahwa mereka mungkin mati tetapi kita harus memastikan bahwa anak itu sehat," tambahnya.

Setelah melahirkan, para ibu tetap di bangsal khusus untuk pasien Covid-19 selama seminggu dan diberikan hidroklorokuin. Setelah itu mereka dikarantina hingga 10 hari di pusat terpisah. Bayi-bayi itu tidak terisolasi dan disusui oleh para ibu yang memakai masker.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement