Ahad 24 May 2020 14:10 WIB

Puluhan Peziarah Padati TPU di Tangerang Selatan

Banyak ditemukan warga yang berziarah tak mematuhi protokol kesehatan

Rep: Abdurrahman Rabbani/ Red: Gita Amanda
Puluhan peziarah padati Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan, Ahad (24/5)
Foto: Republika/ abdurrahman rabbani
Puluhan peziarah padati Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan, Ahad (24/5)

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Puluhan peziarah padati Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan. Dalam masa pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ini, banyak warga tetap melakukan ziarah makam.

Pantauan dari Republika, di salah satu tempat pemakaman tersebut, tampak warga berbondong-bondong akan melakukan ziarah. Mereka kemudian mencari batu nisan bertuliskan sanak keluarganya yang telah meninggalkan lebih dulu.

Baca Juga

Sebagian dari mereka yang telah menemukan makam sanak saudaranya, berdoa dan membaca Alquran. Tak lupa mereka juga membawa air dan juga bungkusan isi bunga yang nantinya ditaburkan diatas makam tersebut.

Banyak ditemukan warga yang berziarah tak mematuhi protokol kesehatan seperti tak menggunakan masker dan juga menjaga jarak. Bahkan, mereka nampaknya sudah tidak peduli dengan imbau yang terus disosialisasikan oleh pemerintah Kota Tangsel.

Salah satu peziarah bernama Doni (40 tahun) yang datang bersama dengan keluarganya mengaku rutin melakukan ziarah sehabis melaksanakan shalat Id. Ia tak pernah terlewat atau bahkan bolong untuk mengunjungi makam yang ia sebut orang tuanya.

“Dari orang tua saya meninggal sampai sekarang saya nggak pernah lupa buat berziarah ke makam orang tua, kalo pun sekarang ini corona saya akan menyempatkan,” katanya saat ditemui, Ahad (24/5).

Lebih lanjut, kebiasaan berziarah ini dilakukannya setiap tahun sekali. Maka dari itu, ia selalu menyempatkan dan mengaku tak lengkap jika dalam setahun ini tak mengunjunggi makam orang tuanya.

“Lebaran kita nggak lengkap, kalo nggak berziarah ke makam orang tua, ini kita lakukan juga setahun sekali, termasuk kondisi Covid-19 ini, ya mau gimana lagi,” ucapnya.

Dirinya juga mengetahui, Kota Tangerang Selatan merupakan daerah zona merah penyebaran virus corona. Namun ia tak begitu khawatir atas virus yang telah menjangkit ribuan orang di dunia.

“Kalo khawatir mungkin ada, tapi kita kembali pada yang Maha Kuasa, Allah yang menyebuhkan kita percaya sama yang di atas,” jelasnya

Ia pun bersama anggota keluarga lain kemudian kembali melanjutkan sejumlah ritual yang biasa ia lakukan ketika berziarah ke makam orang tuanya.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Tangerang Selatan telah menghimbau kepada seluruh masyarakat kota Tangsel untuk dapat melakukan momen ziarah di rumah masing-masing. Hal itu dilakukan untuk menghindari penyebaran virus corona.

“Menyekar atau doa bisa dari rumah. Lagi-lagi ini untuk memutus mata rantai Covid-19 dengan menegakkan protokol kesehatan,” kata Wakil Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie.

Dirinya pun mengingatkan soal potensi penularan virus jika berada di luar rumah apalagi dalam kerumuman. Pihaknya secara tegas tidak melarang dan tidak menutup TPU yang tersebar di Tangsel. “Tapi saya sangat yakin sebagian besar masyarakat kita memahami betul soal Covid-19 belum selesai sejak dua bulan," jelasnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement