REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dalam riwayatnya, tak satu pun manusia memiliki hak prerogatif untuk memaksa diciptakan di bumi kecuali atas kehendak Allah. Lantas manusia diciptakan ke bumi untuk apa?
Umat Muslim sejatinya memiliki falsafah hidup yang berbeda dengan umat-umat lainnya. Falsafah tersebut memiliki arti yang luas dan jika diringkas, maka Alquran telah menjabarkan dan mengabadikannya dengan lugas.
Allah SWT berfirman dalam Surah Adz-Dzariyat ayat 56 berbunyi: “Wa ma khalaqtuljinna wal-insa illa liya’budun,”. Yang artinya: “Tidak aku ciptakan jin dan manusia kecuali hanya supaya mereka beribadah kepadaKu,”.
Dalam buku Top 10 Masalah Islam Kontemporer karya Tohir Bawazir dijelaskan, sesungguhnya penjelasan dari ayat tersebut sungguhlah jelas. Bahwa keberadaan umat Islam di alam dunia ini semata-mata diciptakan Allah untuk menjadi seorang hamba.
Yakni hamba yang mencari keridhaan Allah serta mengharapkan surgaNya. Manusia diciptakan untuk bersujud, menjauhi larangan Allah. Dunia hanyalah tempat singgah manusia, sehingga jangan sampai manusia mengikuti keinginan dan hawa nafsu belaka dalam bersinggah di dunia yang sementara ini.