Rabu 27 May 2020 12:44 WIB

Menristek: VIrus Corona di RI Ada yang Sama dengan Eropa

Indonesia telah kirimkan sembilan hasil pengurutan genom SARS Cov-2 ke GISAID.

Virus corona dalam tampilan mikroskopik. (ilustrasi)
Foto: EPA/CDC
Virus corona dalam tampilan mikroskopik. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro mengatakan bahwa berdasarkan hasil pengurutan genom virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 yang sudah dikirim ke bank data global, virus Corona beredar di Indonesia ada yang sama dengan di Eropa.

Indonesia, kata Bambang, telah mengirimkan sembilan hasil pengurutan genom dari virus coronatipe SARS-CoV-2 yang beredar di Indonesia ke GISAID, pengelola bank data hasil pengurutan genom virus SARS-CoV-2 dari seluruh dunia.

Baca Juga

"Satu itu memang masuk kategori G. Kategori G itu dianggap adalah virus yang seolah-olah berasal atau berkembang di Inggris atau di Eropa tepatnya," katanya melalui video yang disiarkan di YouTubepada Rabu.

Hasil pengurutangenom SARS-CoV-2 yang sudah dikirim ke GISAID meliputi tujuh hasil pengurutan genom yang dilakukan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman dan dua hasil pengurutan genom oleh Universitas Airlangga Surabaya.

Bambang mengatakan bahwa delapan dari sembilan hasil pengurutan genom virus corona yang sudah dikirimkan ke GISAID masuk dalam kategori others, di luar tiga kategori utama SARS-CoV-2 yang ditentukan oleh GISAID yakni S, G, dan V.

Pengurutan genom virus SARS-CoV-2 di Indonesia masih terus dilakukan. Lembaga Eijkman menargetkan 100 hasil pengurutan genom virus SARS-CoV-2 yang bersirkulasi di Indonesia.

Pengurutan genom diperlukan untuk memahami karakter virus penyebab Covid-19 yang ada di Indonesia dan asal virus itu, serta mengembangkan vaksin dan obat spesifik COVID-19. "Kita mulai memperbanyak whole genom sequencing(pengurutangenom menyeluruh) untuk mempelajari karakter virus yang bersirkulasi di Indonesia," kata Bambang

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement