Jumat 29 May 2020 06:46 WIB

Muslim Indianapolis Desak Penyelidikan Penembakan Masjid

Masjid E Noor di Indianapolis ditembaki saat Idul Fitri.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Ani Nursalikah
Muslim Indianapolis Desak Penyelidikan Penembakan Masjid. Ilustrasi
Foto: AP Photo/Sue Ogrocki
Muslim Indianapolis Desak Penyelidikan Penembakan Masjid. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, INDIANAPOLIS -- Sejumlah pemimpin Muslim di Indianapolis, negara bagian Indiana, AS mengecam insiden penembakan terhadap sebuah masjid di wilayah itu. Para pemimpin organisasi Muslim di Indianapolis menyebut insiden itu sebagai kejahatan rasialis. 

Saat umat Islam merayakan Idul Fitri, Ahad lalu, seseorang meletupkan tembakan ke Masjid E Noor di Indianapolis. Menurut laporan Departemen Kepolisian Metropolitan Indianapolis, tembakan dilepaskan ke masjid sekitar pukul 21.20 waktu setempat.

Baca Juga

Laporan kepolisian juga menjelaskan dua orang yang sedang berada di dalam masjid tidak mengalami luka. Kendati demikian terdapat mobil yang rusak akibat tembakan. 

Dalam sebuah konferensi pers pada Kamis (28/5) Direktur Eksekutif Jaringan Advokasi Muslim Indianapolis, Hiba Alami dan para pemimpin Muslim lainnya mendesak pejabat terpilih mengutuk serangan itu dan mendesak penegak hukum merilis semua video tersangka dari kamera pengawas.

"Kami meminta bantuan publik untuk mengidentifikasi pelaku kejahatan ini," kata Alami seperti dilansir Indy Star, Jumat (29/5). 

Presiden Jaringan Advokasi Muslim Indianapolis, Syed Ali Saeed mencurigai insiden itu dimotivasi oleh kebencian dan kefanatikan. Ia mengatakan tak mentoleransi hal tersebut dan akan terus berupaya memastikan setiap orang dapat mempraktikkan agamanya dengan aman dan damai. 

"Kami sangat curiga kekerasan itu dimotivasi kebencian dan kefanatikan, dan kami mendesak IMPD melakukan penyelidikan yang transparan dan menyeluruh," kata Saeed. 

Begitupun dengan Dewan Hubungan Islam Amerika yang juga mengeluarkan pernyataan serupa kemarin. Sementara juru bicara IMPD, perwira Genane Cook mengatakan insiden itu telah masuk dalam penyelidikan aktif.

Ia pun berharap siapa saja yang mempunyai informasi tentang pelaku dapat menghubungi. Namun demikian, Cook mengatakan polisi tak menyelidiki insiden itu sebagai kasus khusus kejahatan rasialis sampai tersangka ditemukan dan dan motifnya sudah ditentukan.

Masjid-masjid di Indianapolis memang ditutup saat perayaan Idul Fitri karena pandemi Covid-19. Namun ada seorang saksi mata mengatakan ada tujuh atau delapan orang yang sedang sholat ketika tembakan itu menembus jendela dan hampir mengenai jamaah.

Sementara seorang Imam di masjid E Noor, Mohammed Chungtai mengaku dirinya mendengar empat hingga lima tembakan saat itu. Ia mengaku terkejut dengan kejadian itu. Padahal menurutnya Muslim di sana sangat ramah dan penuh kasih dengan semua orang. 

Tembakan itu mengenai pintu kaca, dinding, rak buku, dan sebuah mobil yang terparkir di luar masjid. Chungtai mengatakan ada seorang pria yang sedang sholat di dekat rak buku ketika peluru itu lewat. Para pemimpin masjid mengatakan kamera pengintai menangkap sebuah mobil sport merah berada di luar masjid ketika insiden itu berlangsung. 

"Kami pikir jelas masjid kami menjadi sasaran," kata Presiden Dewan Masjid E Noor, Shamaas Hassan Nyazee. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement