Jumat 29 May 2020 20:03 WIB

Kemendikbud Buka Program Studi S-2 Terapan di 4 Politeknik

S-2 terapan harus mampu menjawab tantangan zaman pascapandemi.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Gita Amanda
Mahasiswa jurusan teknik otomasi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS), PPNS merupakan salah satu politeknik yang membuka Program Studi Magister Terapan.
Foto: Antara/Moch Asim
Mahasiswa jurusan teknik otomasi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS), PPNS merupakan salah satu politeknik yang membuka Program Studi Magister Terapan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) membuka program Pascasarjana (S-2) Terapan di empat politeknik negeri. Program studi magister terapan ini diterapkan dengan menggunakan model yang berbasis pada rekayasa teknologi berbasis penyelesaian permasalahan atau engineered technology based problem solving.

"Kita terus mendorong lebih jauh agar seluruh prodi-prodi vokasi mulai dari level pendidikan menengah, level undergraduate sampai dengan level postgraduate harus semaksimal mungkin dan terus menerus membangun link and match dengan dunia industri dan dunia kerja," kata Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud, Wikan Sakarinto dalam keterangannya, Jumat (29/5).

Baca Juga

Empat pendidikan tinggi vokasi yang membuka Program Studi Magister Terapan pada tahun 2020 antara lain Politeknik Negeri Padang dengan Program Studi Sistem Informasi Akuntansi, Politeknik Negeri Lampung dengan Program Studi Ketahanan Pangan, Politeknik Negeri Medan dengan Program Studi Sistem Informasi Akuntansi, dan Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya dengan Program Studi Teknik Keselamatan dan Risiko.

"Termasuk prodi magister terapan, yang dibuka ini, juga sudah dipastikan ‘menikah’ dengan industri dan dunia kerja. Dan semakin seiring perjalanan waktu harus semakin dalam dan jauh," kata Wikan.

Lebih lanjut, Wikan memaparkan, bahwa S-2 terapan harus mampu menjawab tantangan zaman pascapandemi. Ada kesempatan sangat besar di waktu yang sangat berisiko, yaitu bagaimana lulusan S-2 Terapan itu mampu menjawab tantangan perubahan zaman ini.

"Dengan demikian program ini memberikan kesempatan para mahasiswa untuk mengetahui permasalahan secara komprehensif serta untuk menyiapkan tenaga kerja yang sangat profesional yang dapat berkontribusi pada pengembangan industri di Indonesia," kata dia lagi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement