Rabu 03 Jun 2020 20:57 WIB

Mumbai Berusaha Bersiap Diri Hadapi Bencana Badai

Warga Mumbai berusaha lindungi rumah dan kosongkan jalanan kota.

 Warga Mumbai berusaha lindungi rumah dan kosongkan jalanan kota (Foto: suasana wilayah pesisir Mumbai)
Foto: EPA-EFE/DIVYAKANT SOLANKI
Warga Mumbai berusaha lindungi rumah dan kosongkan jalanan kota (Foto: suasana wilayah pesisir Mumbai)

REPUBLIKA.CO.ID, MUMBAI -- Warga di Mumbai, kota terpadat di India, mengosongkan jalanan dan berusaha melindungi rumah mereka sebelum diterjang oleh hujan deras dan angin kencang yang datang bersamaan dengan badai di wilayah tersebut. Untuk pertama kalinya, warga Kota Mumbai akan menghadapi badai topan dan otoritas setempat pada Selasa (2/6) malam, bekerja sampai larut mengevakuasi ribuan orang dari area pesisir.

Evakuasi tetap dilaksanakan, meskipun banyak warga takut akan tertular COVID-19. Pasalnya, penyakit yang disebabkan virus corona jenis baru (SARS-CoV-2) itu telah membuat layanan kesehatan di Mumbai kewalahan.

Baca Juga

"Kami sering melihat hujan, tetapi belum pernah kami melihat badai topan di kota ini. Kami tidak tahu seberapa parah kerusakannya nanti," kata Shantaram Terekar, warga Mumbai, yang tinggal dalam kamar di kompleks hunian sementara, melansir reuters, Rabu (3/6).

Terekar mengatakan ia telah mematikan listrik dan menempatkan terpal untuk melindungi atap huniannya yang tipis. Pelabuhan barang terbesar di India, Jawaharlal Nehru Port (JNPT), tutup selama 24 jam. JNPT berada di pinggiran kota Mumbai. Sementara itu, hanya 19 penerbangan yang beroperasi dari bandara di Kota Mumbai.

Badai topan di Laut Arab "kemungkinan besar akan menguat jadi Badai Topan Kencang" pada Rabu, kata Departemen Meteorologi India (IMD). Lembaga itu memperkirakan angin akan bertiup sampai lebih dari 120 kilometer per jam (sekitar 75 mil per jam).

Angin topan kerap menghantam Mumbai, kota metropolis berpenduduk lebih dari 20 juta jiwa. Tiap musim hujan pada Juni sampai September, hujan deras juga merendam jalanan serta menghentikan layanan kereta api yang digunakan oleh jutaan orang di Mumbai.

Layanan darurat di Mumbai telah kewalahan menghadapi wabah COVID-19. Kota Mumbai dan daerah di sekitarnya sejauh ini melaporkan sekitar 55.000 orang positif tertular virus dan 1.700 di antaranya meninggal dunia. Otoritas di Kota Mumbai memindahkan 150 pasien COVID-19 ke rumah sakit lain karena tempat perawatan mereka semula berada di dataran rendah, wilayah yang rentan terdampak badai.

sumber : Reuters/Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement