Kamis 04 Jun 2020 15:50 WIB

Jepang Akan Eksplorasi Penyelenggaraan Olimpiade Sederhana

Ada berbagai opsi untuk penyelenggaraan Olimpiade Tokyo yang diundur ke 2021.

Rep: Puti Almas/ Red: Fuji Pratiwi
Maskot Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020. Gubernur Tokyo Yuriko Koike mengatakan ada rencana menggelar olimpiade yang sederhana pada tahun depan, sebagai dampak dari pandemi virus corona jenis baru (Covid-19).
Foto: AP
Maskot Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020. Gubernur Tokyo Yuriko Koike mengatakan ada rencana menggelar olimpiade yang sederhana pada tahun depan, sebagai dampak dari pandemi virus corona jenis baru (Covid-19).

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Gubernur Tokyo Yuriko Koike mengatakan ada rencana menggelar olimpiade yang sederhana pada tahun depan, sebagai dampak dari pandemi virus corona jenis baru (Covid-19). Penyelenggara acara olahraga besar itu juga telah membahas sejumlah kemungkinan perubahan yang ditetapkan.

Pernyataan Koike muncul setelah laporan dari surat kabar Yomiuri yang menyatakan ada berbagai opsi untuk penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020 yang diundur hingga tahun depan. Di antaranya adalah ketentuan para peserta melakukan uji Covid-19 hingga jumlah penonton lebih sedikit.

Baca Juga

Kepala Inspektorat Komite Olimpiade Internasional (IOC) untuk Tokyo, John Coates, mengatakan, kurangnya persiapan dan pertahanan terhadap Covid-19 mengancam perhelatan olahraga ini dilakukan. Ia menggarisbawahi penyelenggara harus mulai merencakan acara besar tersebut menjadi sangat berbeda dibandingkan sebelum pandemi melanda dunia. Terlebih, belum ada obat yang ditemukan untuk mengatasi penyakit infeksi akibat virus corona tersebut.

"Mengadakan Olimpiade dan Paralimpiade dengan simpati dan pemahaman orang-orang Jepang. Untuk itu, kami perlu merasionalisasi apa yang perlu dirasionalisasi dan menyederhanakan apa yang perlu disederhanakan," ujar Koike dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir The Strait Times, Kamis (4/6).

Sebelumnya, laporan media mengatakan panitia Olimpiade Tokyo 2020 dan pemerintah bersama akan membuat tes reaksi rantai polymerase (PCR test) yang diwajibkan tak hanya atlet dan staf selaku peserta, tapi untuk semua penonton yang hadir di acara itu. Pergerakan orang-orang di area penginapan atlet juga menjadi opsi yang akan didiskusikan dengan IOC.

Pada Maret, IOC dan Pemerintah Jepang memutuskan menunda Olimpiade Tokyo 2020 yang seharusnya digelar pada Juli mendatang. Penundaan dilakukan akibat pandemi Covid-19. Hal ini merupakan keputusan yang belum pernah terjadi sepanjang sejarah perhelatan olahraga terbesar dunia itu diadakan.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement