Jumat 05 Jun 2020 11:27 WIB

Jokowi Minta Rapid Tes Dioptimalkan Sesuai Standar WHO

Pemerintah nantinya menetapkan target maksimal hingga 30 ribu tes per hari.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Friska Yolandha
Warga mengikuti test swab COVID-19 menggunakan mobil tes polymerase chain reaction (PCR) atau Mobile Combat COVID-19 di RSUD Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (28/5). Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar rapid tes dioptimalkan sehingga memenuhi standar World Health Organization (WHO). Pemerintah nantinya menetapkan target maksimal hingga 30 ribu tes per hari.
Foto: Antara/Umarul Faruq
Warga mengikuti test swab COVID-19 menggunakan mobil tes polymerase chain reaction (PCR) atau Mobile Combat COVID-19 di RSUD Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (28/5). Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar rapid tes dioptimalkan sehingga memenuhi standar World Health Organization (WHO). Pemerintah nantinya menetapkan target maksimal hingga 30 ribu tes per hari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar rapid tes dioptimalkan sehingga memenuhi standar World Health Organization (WHO). Pemerintah nantinya menetapkan target maksimal hingga 30 ribu tes per hari.

“Tapi bukan berarti bahwa apa yang kita lakukan selama ini tidak valid, tetapi akan kita lebih pertajam agar keputusan kita bisa betul-betul lebih tepat,” ujar Menko PMK Muhadjir Effendy usai ratas kemarin.

Baca Juga

Untuk memenuhi standar WHO, Muhadjir mengatakan, pemerintah nantinya menetapkan target maksimal hingga 30 ribu tes per harinya sesuai dengan rasio jumlah penduduk. Saat ini, pemerintah sudah memenuhi tes 20 ribu per hari

"Untuk bisa melakukan tes sebanyak 20 ribu harus ada tracing. Jadi tracing-nya harus lebih dari itu. Biasanya tracing yang kemudian berlanjut dengan tes itu mungkin tidak sampai seperlima,” jelas dia.