REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Pemerintah Iran mengatakan siap melakukan pertukaran lebih banyak tahanan dengan Amerika Serikat (AS). Iran pun menekankan kesiapannya melakukan upaya diplomatik untuk menjamin pembebasan warganya yang ditahan AS.
“Jika kita menemukan kondisi yang matang untuk pertukaran seperti itu atau jika kita dapat membuktikan bahwa warga Iran tidak bersalah, yang menghadapi tuduhan tidak berdasar dan delusi untuk menghindari sanksi AS yang sepihak, ilegal, dan tidak berdasar, kita pasti akan menggunakan semua cara diplomatik kita untuk membebaskan orang-orang terkasih serta menyatukan mereka kembali dengan keluarga,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Abbas Mousavi pada Kamis (11/6), dikutip laman Iran Front Page.
Pekan lalu, Iran telah membebaskan veteran angkatan laut AS Michael White. Dia dibebaskan setelah AS melepaskan Majid Taheri, seorang ilmuwan Iran yang telah mendekam selama setahun di penjara AS.
Menurut juru bicara kehakiman Iran Gholam-Hossein Esmaeili, White dibebaskan karena alasan kemanusiaan. Pertukaran tahanan itu terjadi sehari setelah ilmuwan Iran Sirous Asgari diizinkan kembali ke negaranya setelah dipenjara selama tiga tahun di AS.
Hubungan AS dan Iran diketahui tak harmonis. Washington masih menerapkan sanksi ekonomi berlapis terhadap Teheran. Hal itu karena Iran enggan menuruti tuntutan AS untuk merevisi kesepakatan nuklir 2015 atau Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA).