REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Jepang berencana mulai mengizinkan sejumlah kecil pelancong asing untuk masuk ke negara itu.
Kebijakan itu sebagai bagian dari langkah bertahap menuju normalisasi situasi sosial ekonomi, setelah negara itu memberlakukan keadaan darurat selama berbulan-bulan, demikian media lokal melaporkan pada Kamis (12/6).
Pemerintah Jepang akan mulai mengizinkan 250 pelancong per hari dari Australia, Selandia Baru, Thailand, dan Vietnam. Hal itu dilaporkan Kyodo News mengutip sumber-sumber pemerintah.
Jepang, yang menerapkan larangan masuk dari 111 negara dan wilayah, dan memilih empat negara saja karena ikatan ekonomi yang "kuat" dan "karena mereka dapat mengendalikan wabah dengan cukup baik," kata laporan itu.
Prioritas akan diberikan kepada pengusaha dan profesional dari empat negara, seperti eksekutif perusahaan dan insinyur, sementara rincian lain dari rencana tersebut sedang diselesaikan oleh otoritas Jepang.
Saat ini sebanyak 181 negara dan wilayah, termasuk Australia, Selandia Baru, Thailand, dan Vietnam, telah memberlakukan pembatasan perjalanan dari Jepang, menurut Kementerian Luar Negeri Jepang. Laporan itu mengatakan pelonggaran pembatasan perjalanan dengan negara-negara yang diidentifikasi di atas diharapkan bersifat timbal balilk dan saling menguntungkan, dan diskusi diadakan untuk mengurangi risiko penyebaran virus.
Hingga saat ini, Jepang telah mencatat 17.251 kasus, di antaranya sebanyak 919 orang meninggal dunia, dan 15.298 pasien telah pulih. Jepang memberlakukan keadaan darurat nasional pada bulan April dan mencabutnya pada akhir Mei.