REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima Komando Operasi Angkatan Udara (Pangkoopsau) I Marsekal Pertama Tri Bowo Budi Santoso, mengatakan, jatuhnya pesawat di Kabupaten Kampar, Riau pada Senin (15/6) sekitar pukul 08.30 WIB, masih diselidiki aparat TNI AU di lapangan. Dia belum bisa menjelaskan secara detail penyebab dan jenis pesawat, lantaran masih menunggu laporan dari tim di lapangan. "Masih mau diselidiki ini, nanti disampaikan Kadispenau, biar satu suara," kata Tri Bowo saat dikonfirmasi Republika.
Antara melaporkan, sebuah pesawat TNI AU dikabarkan jatuh di daerah permukiman penduduk di Desa Kubang Jaya Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, Senin pagi. “Iya ada pesawat jatuh jaraknya sekitar 500 meter dari rumah saya. Kejadian sekira pukul 08.30 WIB,” kata warga Desa Kubang Jaya, Wahyu.
Belum diketahui pasti adakah korban jiwa. Sedangkan lokasi tempat kejadian perkara sudah diblokade oleh personel TNI AU. “Pesawat jatuh di rumah warga yang bernama Markun. Belum jelas apakah ada korban karena rumah itu biasanya kosong karena pemiliknya jarang di rumah,” kata seorang saksi mata yang tidak mau identitasnya disebutkan karena alasan keamanan.
Menurut informasi, pesawat yang jatuh merupakan pesawat tempur jenis Hawk. Pesawat itu diterbangkan oleh Lettu Aprianto Ismail. Pesawat tersebut terbang dari Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru. Meski begitu, hingga kini pihak Lanud Roesmin Nurjadin belum memberikan keterangan resmi.