REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta aparat penegak hukum agar menindak tegas para pejabat yang berniat melakukan tindak pidana korupsi dan juga bermain-main dengan anggaran pemerintah. Namun, Presiden mengingatkan, penindakan hukum harus dilakukan dengan hati-hati. Sehingga, aparat penegak hukum tak asal menggigit para pejabat yang tak melakukan kesalahan dan justru menebar ketakutan kepada para pejabat yang tengah menjalankan tugasnya.
Hal ini disampaikan Jokowi saat meresmikan pembukaan rakornas pengawasan intern pemerintah tahun 2020 melalui video conference di Istana Merdeka, Senin (15/6).
“Tugas bapak ibu dan saudara-saudara para penegak hukum, kepolisian, kejaksaan, KPK, penyidik PNS adalah menegakan hukum. Tetapi juga saya ingatkan, jangan menggigit orang yang tidak salah. Juga jangan menebarkan ketakutan kepada para pelaksana dalam menjalankan tugasnya,” ujar Jokowi.
Presiden pun menegaskan, pemerintah tidak main-main dalam melaksanakan akuntabilitas keuangan negara. Menurutnya, hal yang utama dalam menjalankan akuntabilitas yakni pencegahan dan tata kelola keuangan yang baik. Sehingga, uang negara dapat digunakan dengan tepat untuk kepentingan masyarakat dan juga sekaligus menjaga kepercayaan masyarakat.
“Tetapi kalau ada yang masih membandel, kalau ada niat untuk korupsi ada mens rea, maka silakan bapak ibu digigit dengan keras, uang negara harus diselamatkan, kepercayaan rakyat harus kita jaga,” ujar dia.
Lebih lanjut, Presiden meminta, lembaga internal pemerintah seperti BPKP, inspektorat, dan juga LKPP agar tetap fokus menjalankan pencegahan dan juga perbaikan tata kelola. Selain itu, juga diperlukan kerja sama dengan lembaga-lembaga pemeriksa eksternal serta bersinergi dengan aparat penegak hukum.
“Dengan sinergi dan sekaligus check and balances antar lembaga dan dukungan seluruh rakyat Indonesia, saya yakin kita bisa bekerja lebih baik menangani semua masalah dan tantangan dengan lebih cepat dan bangkit melangkah maju mengawal agenda-agenda besar yang penting untuk bangsa,” kata Jokowi.