Senin 15 Jun 2020 15:53 WIB

Penembakkan Brooks Masuk Kategori Pembunuhan

Brooks meninggal akibat kehabisan darah dan cedera organ.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Demonstran menggelar aksi protes atas tertembaknya lagi seorang kulit hitam oleh polisi AS di Restauran Wendy
Foto: EPA-EFE/Erik S. Lesser
Demonstran menggelar aksi protes atas tertembaknya lagi seorang kulit hitam oleh polisi AS di Restauran Wendy

REPUBLIKA.CO.ID,  ATLANTA -- Kantor Pemeriksa Medis Kabupaten Fulton  mengatakan, kematian Rayshard Brooks masuk dalam kategori pembunuhan. Hal itu didasarkan melalui autopsi jenazah Rayshard Brooks (27 tahun) yang ditembak oleh polisi Atlanta, Jumat lalu.

Hasil autopsi menunjukkan bahwa Brooks (27 tahun) meninggal karena kehabisan darah dan cedera organ yang disebabkan dua luka tembak senjata api. Dua tembakan itu mengenai bagian punggung Brooks. "Kasus kematiannya (Brooks) adalah pembunuhan," kata pernyataan Pemeriksa Medis Kabupaten Fulton.

Baca Juga

Awalnya, karyawan restoran cepat saji, Wendy's melaporkan kepada pihak berwenang bahwa ada pria yang tertidur di dalam mobil di jalur drive through restoran. Pria itu adalah Brooks.

Video polisi dan Brooks terekam pada kamera dari petugas dan kamera pengintai. Awalnya pemeriksaan polisi ke Brooks tampak ramah. Brooks terlihat bekerja sama dengan tes breathalsyzer dan tes uji kadar alkohol. Dia pun sempat berbicara tentang ulang tahun putrinya.

Lalu dalam video terlihat polisi hendak menahannya. Brooks sempat mengambil taser (senjata kejut) polisi. Terjadilah kejadian saling kejar melintasi lapangan parkir restoran sampai kemudian adanya tembakan senjata api dan Brooks terkapar di tanah karena tertembak.

"Saya menyaksikan interaksi Brooks (dengan polisi), dan saya sangat terpukul," kata Wali Kota Atlanta Keisha Lance Bottoms dalam siaran di CNN. "Ini tidak konfrontatif. Ini adalah pria yang kamu habisi," katanya.

Pengacara untuk keluarga Brooks mengatakan dia adalah ayah dari seorang putri kecil yang merayakan ulang tahunnya pada Sabtu. Mereka mengatakan para petugas tidak memiliki hak untuk menggunakan kekuatan berlebihan hingga mematikan bahkan jika dia telah menembak Taser, senjata yang tidak mematikan, ke arah mereka.

Jaksa Distrik Kabupaten Fulton Paul Howard mengatakan, jaksa penuntut akan memutuskan pada pertengahan pekan apakah akan mengajukan dakwaan atau tidak. "(Korban) tampaknya tidak menghadirkan ancaman apa pun kepada siapa pun, dan fakta bahwa itu akan meningkat hingga kematiannya tampaknya tidak masuk akal," kata Howard kepada CNN.

Kematian Brooks memicu kembali protes di Atlanta yang merupakan bagian dari aksi demonstrasi luas terkait pembunuhan George Floyd. Brooks dan Floyd merupakan pria Afro-Amerika yang terbunuh oleh polisi AS.

 

Pada Ahad malam, polisi antihuru-hara berkumpul di kantor kepolisian dekat lokasi penembakan Brooks. Restoran cepat saji Wendy's pun terbakar diamuk massa.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement