REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ajang apresiasi film Indonesia Festival Film Indonesia (FFI) tetap digelar pada 2020 ini, meskipun pada proses pelaksanaannya terkendala pandemi Covid-19. Direktur Jenderal Ditjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI, Hilmar Farid, menyebut bahwa FFI pada tahun ini berperan sebagai penanda kehadiran film di Indonesia.
“Setiap tahun FFI selalu jadi barometer apresiasi perfilman di Indonesia, tapi di situasi seperti sekarang, perannya menjadi lebih. FFI juga berperan sebagai penanda kehadiran,” ungkap Farid dalam konferensi pers virtual Peluncuran Festival Film Indonesia, Selasa (16/6).
Menurut Farid, FFI tahun ini diibaratkan menjadi seorang pembawa bendera yang memimpin sebuah pasukan dalam medan pertempuran. Secara simbolik, FFI menjadi penjaga moral dari seluruh pasukan, dalam hal ini adalah para insan perfilman dan mereka yang terlibat dalam industri perfilman saat ini.
“Kalau bendera ini jatuh, moral seluruh pasukan ini juga akan ikut ambruk. Dalam analogi ini, FFI ini adalah benderanya,” jelas Farid.
Sebagai pihak penyelenggara bersama dengan Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Baru Direktorat Jenderal Kebudayaan, Farid berharap nantinya FFI akan menjadi wadah interaksi semua insan perfilman dan publik. Kemendikbud ingin terus mengibarkan bendera tersebut dan menjaga semangat berkarya para insan perfilman Indonesia.
Farid juga berharap, terselenggaranya FFI bisa dapat memberikan pengetahuan baru untuk melihat film dalam konteks yang lebih luas dan memajukan kebudayaan Indonesia. Farid mengatakan, saat ini pihaknya telah melaksanakan langkah-langkah teknis untuk penyelenggaraan FFI yang dijadwalkan akan terlaksana pada November hingga Desember 2020 mendatang.
Wakil Ketua Badan Perfilman Nasional Dewi Umaya mengatakan, FFI juga dimaknai sebagai simbol kesinambungan untuk terus melangkah dan bekerja dengan pemikiran yang berhati-hati, namun tidak cemas. Ia mengungkapkan, dengan kondisi yang baru ini, semua terus beradaptasi.
"Itulah perfilman Indonesia,” jelas Dewi.
FFI, menurut Dewi, juga diharapkan menjadi simbol bagi para insan perfilman untuk terus bergerak dengan penuh kehati-hatian dalam situasi apapun, termasuk pandemi. BPI juga telah menyusun protokol kesehatan dan keselamatan dalam produksi film ke depannya.