Kamis 18 Jun 2020 16:18 WIB

Sri Mulyani: Proyeksi Ekonomi 2021 Penuh Ketidakpastian

Program pemulihan ekonomi nasional yang dilakukan tahun ini masih akan dipertahankan.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Nidia Zuraya
Pertumbuhan ekonomi
Foto: Republika
Pertumbuhan ekonomi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pemerintah menetapkan proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun depan dalam rentang 4,5 persen hingga 5,5 persen melalui Kebijakan Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) 2021. Tapi, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan, prediksi tersebut juga masih mengandung ketidakpastian.

"Masih meluasnya penyebaran pandemi Covid-19 yang belum diketahui kapan berakhir menyebabkan penetapan asumsi pertumbuhan ekonomi sangat diliputi ketidakpastian," tuturnya dalam Rapat Paripurna dengan agenda Tanggapan Pemerintah terhadap Pandangan Fraksi atas KEM PPKF RAPBN TA 2021, Kamis (18/6).

Baca Juga

Sri mengatakan, perkiraan pertumbuhan ekonomi tahun depan diasumsikan dapat ditopang oleh konsumsi masyarakat, investasi dan perdagangan internasional yang berangsur pulih. Khususnya setelah pukulan terberat akibat Covid-19 mulai mereda. Selain itu, tidak adanya pukulan kedua atau second wave dari penyebaran Covid-19.

Untuk mencapai proyeksi, Sri menjelaskan, sebagian program pemulihan ekonomi nasional yang dilakukan pada tahun ini masih akan dipertahankan untuk menjaga momentum pertumbuhan. Pemerintah bersama Bank Indonesia (BI) juga menjaga inflasi pada tingkat yang terkendali untuk memulihkan daya beli masyarakat.

Selain itu, pemerintah masih meneruskan dan memperkuat program bantuan sosial yang komprehensif. Tujuannya, mendorong pemerataan pendapatan dan pemenuhan kebutuhan, terutama untuk mereka yang berpenghasilan rendah.

Sri menyebutkan, kinerja perekonomian nasional dari produksi juga diharapkan mulai pulih seiring normalisasi kegiatan sosial ekonomi masyarakat. Hal ini akan didukung berbagai insentif dunia usaha dan reformasi perbaikan iklim investasi fundamental untuk melanjutkan momentum pertumbuhan dan memperkuat transformasi ekonomi.

Sri memastikan, pemerintah pusat dan daerah, akan terus memulihkan proses normalisasi aktivitas sosial ekonomi dengan tetap menjaga keamanan dari ancaman Covid-19. "Proses ini akan terus berlangsung dan dijaga hingga tahun depan sampai dunia berhasil menemukan pengobatan atau vaksin Covid yang diharapkan akan menyembuhkan dan mengembalikan secara penuh kehidupan masyarakat secara normal kembali," ujar mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement