Sabtu 20 Jun 2020 20:18 WIB

1.500 Santri Gontor Rapid Test, 2 Hasilnya Reaktif

Santri yang reaktif dari rapid test akan diberikan travel warning.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Nashih Nashrullah
Santri dan Wali Santri Ponpes Gontor sedang menunggu antrian Rapid Test di RS Kartika Pulomas, Jakarta Timur, Sabtu (20/6).
Foto: Republika/Dea Alvi Soraya
Santri dan Wali Santri Ponpes Gontor sedang menunggu antrian Rapid Test di RS Kartika Pulomas, Jakarta Timur, Sabtu (20/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Sejak dibuka Kamis (19/6) kemarin, terdata sekitar 1.500 santri Ponpes Modern Gontor yang telah menjalani rapid test di RS Kartika Pulomas Dompet Dhuafa. Dari seluruh hasil tes yang telah terkumpul, terdata dua orang terindentifikasi reaktif. 

Direktur RS Kartika Pulomas Dompet Dhuafa, Dr Wahyu Prabowo, dari kemarin sekitar 1.000 sampel terkumpul dan hanya ada satu orang terdata reaktif, dan pagi ini terdata satu orang lagi yang hasilnya reaktif. 

Baca Juga

“Jadi kami lakukan telusur lanjutan dengan pemeriksaan swab,” jelas Dr Wahyu Prabowo saat ditemui Republika di RS Kartika Pulomas, Jakarta Timur, Sabtu (20/6).  

Dia menjelaskan, santri yang terbukti memiliki hasil reaktif akan dialihkan ke pemeriksaan lanjutan dan diberikan surat larangan berpergian. Pihak rumah sakit, juga akan langsung berkoordinasi dengan pihak ponpes.  

“Santri yang bersangkutan akan kami berikan travel warning, surat berwarna merah, dan kami akan langsung koordinasikan pada pihak ponpes bahwa orang bersangkutan perlu melakukan pemeriksaan lanjutan melalui tes swab” jelasnya.    

“Ketika hasil swab terbukti negatif maka yang berangkutan harus melakukan isolasi mandiri terlebih dahulu selama tujuh hari sebelum kembali ke pondok,” ujar dia.   

Rapid test khusus santri ini, menurutnya adalah bagian dari program RS Kartika Pulomas Dompet Dhuafa untuk membantu para santri memastikan kesehatan mereka sebelum kembali ke ponpes. Untuk menyukseskan program ini, RS Kartika menerjunkan 89 staf, yang terdiri dari dokter dan tenaga medis yang siap melayani para santri.   

“Tim medis yang diterjunkan memang cukup banyak, dokter penanggung jawab Covid-19, ada 27 orang dan dokter umum ada 12 orang dan tenaga medis lain sekitar 50 orang, itu digilir berdasarkan jadwal sif,” tuturnya.  

“Untuk hasil rapid test sendiri bisa langsung didapat sekitar 20 menit setelah pengambil sampel darah. Kalau untuk pasien yang memiliki hasil reaktif, akan langsung kami lakukan swab hasilnya itu sekitar 3 hari setelah tes,” tutur dia.  

Rumah Sakit Kartika Pulo Mas dan Dompet Dhuafa menggelar rapid test bagi 3.000 santri Pondok Pesantren Gontor. 

Humas RS Kartika Pulomas, Ediman mengatakan, program rapid test khusus santri Gontor ini sudah dilakukan sejak Kamis (19/6) kemarin.   

Dia menjelaskan, layanan rapid test ini akan terus dibuka sampai Ahad (21/6)  hingga pukul 13.00 WIB. Meski waktu yang tersisa sangat terbatas, Edi mengaku yakin akan memenuhi target 3.000 santri.   

“Insya Allah cukup Mbak, soalnya kita buka 24 jam. Jadi tidak bergerombol tapi satu persatu. Kita juga sediakan dua tempat, jadi selain lebih cepat, jarak sosial tetap terjamin,” jelas Edi.   

Edi menambahkan, dalam rangka rapid test khusus santri ini, RS Kartika Pulomas menyediakan potongan harga bahkan tes gratis bagi wali santri yang terbukti tidak mampu.   

“Untuk biaya tes khusus santri, kami berikan harga khusus Rp 200 ribu dan dapat pula bebas biaya dengan menunjukkan surat bukti tidak mampu dari RT/RW dan foto rumah tampak depan,” jelas Edi.  

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement