Ahad 21 Jun 2020 11:09 WIB

Urutan dan Tata Cara Sholat Gerhana Matahari

Sholat gerhana matahari memiliki tata cara tersendiri.

Urutan dan Tata Cara Sholat Gerhana Matahari. Foto ilustrasi: Gerhana matahari
Foto: republika
Urutan dan Tata Cara Sholat Gerhana Matahari. Foto ilustrasi: Gerhana matahari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Gerhana matahari akan terjadi pada Ahad (21/6). Gerhana Matahari adalah peristiwa terhalangnya cahaya Matahari oleh Bulan sehingga tidak semuanya sampai ke Bumi.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Gerhana Matahari Cincin (GMC) 21 Juni 2020 yang dapat diamati di Indonesia berupa Gerhana Matahari Sebagian. Kecuali di sebagian besar Jawa dan sebagian kecil Sumatera bagian Selatan.

Baca Juga

 

Umat Islam, saat gerhana matahari, dianjurkan untuk melaksanakan sholat gerhana matahari. Namun, karena adanya pandemi Covid-19, Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Prof Syamsul Anwar mengimbau kepada umat Islam agar melaksanakan sholat gerhana matahari di rumahnya masing-masing.

"Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah menyampaikan imbauan, shalat gerhana dilaksanakan secara berjamaah di rumah masing-masing," ujar Prof Syamsul dalam maklumat yang diterbitkan PP Muhammadiyah, Jumat (19/6).

Prof Syamsul menjelaskan, sholat gerhana dilaksanakan pada saat terjadi gerhana sampai dengan usai gerhana, baik pada saat gerhana Matahari maupun gerhana Bulan, pada gerhana total atau gerhana sebagian. Apabila gerhana usai saat sholat masih ditunaikan, maka sholat  tetap dilanjutkan dengan memperpendek bacaan.

Sementara, orang yang dapat mengerjakan sholat gerhana adalah mereka yang mengalami gerhana atau berada di kawasan yang dilintasi gerhana. Orang yang berada di kawasan yang tidak dilintasi gerhana tidak perlu mengerjakan salat gerhana.

Berdasarkan maklumat yang diedarkan PP Muhammadiyah, setidaknya ada 34 daerah yang akan dilintasi Gerhana Matahari Sebagian pada Ahad (21/6). Umat Islam yang berada di kawasan tersebut dianjurkan untuk melaksanakan sholat gerhana.

Prof Syamsul juga mengimbau kepada umat Islam agar melaksanakan sholat gerhana dan khutbahnya sesuai dengan kemampuan masing-masing. Namun, dalam maklumatnya, Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah telah memberikan tuntunan ringkas pelaksanaan sholat gerhana.

Sholat gerhana dilaksanakan secara berjamaah, tanpa adzan dan iqamah. Dilaksanakan dua rakaat, dan pada setiap rakaat melakukan rukuk, qiyam dan sujud dua kali. Sholat gerhana boleh dilakukan di tanah lapang ataupun di masjid. Namun, PP Muhammadiyah, karena adanya pandemi Covid-19 menganjurkan untuk melaksanakannya di rumah masing-masing.

Urutan tata cara sholat gerhana adalah sebagai berikut:

1. Imam menyerukan aṣ-ṣalatu jami‘ah.

2. Takbiratul-Ihram, lalu membaca surah al-Fatihah dan surat panjang dengan jahar.

3. Rukuk, dengan membaca tasbih yang lama.

4. Mengangkat kepala dengan membaca sami‘allahu li man hamidah, makmum membaca rabbana wa lakal-hamd.

5. Berdiri tegak, lalu membaca al-Fatihah dan surat panjang tetapi lebih pendek dari yang pertama.

6. Rukuk, sambil membaca tasbih yang lama tetapi lebih singkat dari yang pertama.

7. Bangkit dari rukuk dengan membaca sami‘allahu li man hamidah, rabbana wa lakal-hamd.

8. Sujud

9. Duduk di antara dua sujud

10. Sujud

11. Bangkit dari sujud, berdiri tegak mengerjakan rakaat kedua seperti rakaat pertama.

12. Salam

13. Setelah sholat, imam berdiri menyampaikan khutbah satu kali yang berisi nasihat serta peringatan terhadap tanda-tanda kekuasaan Allah.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement