REPUBLIKA.CO.ID, PACITAN -- Meningkatkan pendidikan agama di wilayah Pacitan dan sekitarnya serta mencetak generasi qurani maka pembangunan berbasis pesantren dan masjid harus ditingkatkan, melalui kerja sama Dompet Dhuafa Jawa Timur (Jatim) bersama Yayasan Atap Langit Biru (YALB) selaku MPZ (mitra pengelola zakat) Dompet Dhuafa sepakat mendirikan pesantren dan masjid di Desa Hadiluwih, Ngadirojo, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.
Sabtu (21/6), Dompet Dhuafa Jatim beserta YALB melaksanakan peletakan batu pertama, pertanda dimulainya pembangunan masjid dan pesantren yang berdiri di atas tanah wakaf kurang lebih 1.000 meter. Dengan pembangunan ini diharapkan dapat membantu meningkatkan pendidikan keagamaan untuk warga Pacitan.
Peletakan batu pertama dihadiri oleh Kepala Dusun, Kepala Desa, Perwakilan Camat dan tokoh agama setempat. Dengan tetap menggunakan protokol pencegahan Covid-19, acara ini berjalan dengan lancar.
Ketua Yayasan Atap Langit Biru, Guntur (35 tahun) berharap, semoga pembangunan ini diberikan kelancaran serta dukungan dari para donatur dan masyarakat. Sampai saat ini sudah ada sekitar 30 santri penghafal Alquran yang siap untuk menjadi santri.
Sementara itu, Pimpinan cabang Dompet Dhuafa Jatim, Kholid Abdillah menuturkan, Pacitan adalah daerah yang berada di ujung selatan provinsi Jatim. Banyak masyarakatnya yang sangat antusias mempelajari agama dan menghafal Alquran. "Semoga dengan hadirnya Masjid dan Pesantren ini, membuat Pacitan terus maju dan berkembang dari berbagai sektor terutama pendidikan,” ujar Kholid dalam siaran persnya.