Senin 22 Jun 2020 13:18 WIB

Selandia Baru Tambah Tempat Karantina Warga dari Luar Negeri

Hotel-hotel di Selandia Baru penuh sehingga dibuat tempat karantina baru.

Rep: Puti Almas/ Red: Nur Aini
Penumpang menunggu bus di terminal transit, Christchurch, Selandia Baru, Senin (8/6).
Foto: AP Photo/Mark Baker
Penumpang menunggu bus di terminal transit, Christchurch, Selandia Baru, Senin (8/6).

REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- Kementerian Kesehatan Selandia Baru mengatakan akan memperbanyak tempat karantina bagi warga yang tiba dari luar negeri. Warga akan menjalani karantina untuk mencegah penularan infeksi virus corona jenis baru (Covid-19). Tempat itu disediakan menyusul hotel-hotel yang penuh, secara khusus di Auckland.

Pemerintah negara itu juga mempertimbangkan untuk menempatkan warga yang tiba dari luar negeri menjalani karantina di pangkalan pasukan pertahanan. Lebih dari 200 orang tiba di Selandia Baru melalui bandara di Auckland dan menempati tempat karantina yang disediakan di hotel-hotel di Rotorua.

Baca Juga

Ashley Bloomfield, dirjen di Kementerian Kesehatan Selandia Baru mngatakan kasus Covid-19 terbaru yang dikonfirmasi pada Senin (22/6) terkait dengan seorang perempuan dari Pakistan. Keluarga dari pasien sejauh ini masih dinyatakan negatif Covid-19.

Kasus kedua terbaru dari Covid-19 di Selandia Baru terjadi pada seorang pria berusia 30 yang tiba dari India bersama istrinya. Anak pasangan tersebut yang berusia dua tahun juga ditemukan positif terinfeksi virus corona jenis baru.

Bloomfield mengatakan, kasus-kasus Covid-19 terbaru diharapkan dapat dicegah dengan cepat, karena itu pengendalian di perbatasan negara dilakukan dengan ketat. Diperkirakan banyak kasus infeksi yang ditemukan dengan banyaknya warga yang tiba dari luar negeri setelah aturan pembatasan selama pandemi Covid-19 di Selandia Baru dicabut.

Menteri Kabinet Selandia Baru Megan Woods yang bertanggungjawab untuk karantina dan operasi isolasi warga mengatakan kasus-kasus Covid-19 terbaru menunjukkan sistem yang dikelola berfungsi sebagaimana mestinya. Pemerintah telah berada di bawah tekanan yang meningkat untuk pengelolaan tempat tersebut sejak pekan lalu. 

Pada 8 Juni lalu, Selandia Baru melaporkan tidak ada lagi kasus Covid-19 aktif, dengan aturan pembatasan yang dilonggarkan dan memasuki tahap satu selama pandemi . Negara berpenduduk 5 juta orang itu juga menjadi yang pertama menyambut kembali aktivitas kehidupan yang normal, di antaranya dengan diizinkannya stadion olah raga dibuka, hingga acara konser musik digelar, dan tak ada lagi pembatasan tempat duduk di pesawat.

Meski demikian, Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern telah mengatakan persiapan lebih lanjut tetap diperlukan. Ia menegaskan terus ada kemungkinan besar bahwa kasus Covid-19 yang kembali ditemukan dengan lebih banyak orang datang kembali ke negara itu. Untuk saat ini, perbatasan tetap tertutup untuk semua kecuali warga negara dan penduduk, dengan beberapa pengecualian terbatas.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement