Selasa 23 Jun 2020 16:01 WIB

Bertambah Satu, Covid-19 di Aceh Jadi 50 Kasus

Belum diketahui dari mana satu pasien baru terpapar Covid-19.

Seorang warga berdomisili di Kota Banda Aceh terkonfirmasi positif Covid-19, Selasa (23/6). Dengan begitu, data warga terpapar virus corona di Provinsi Aceh genap 50 kasus.
Foto: ANTARA/Irwansyah Putra
Seorang warga berdomisili di Kota Banda Aceh terkonfirmasi positif Covid-19, Selasa (23/6). Dengan begitu, data warga terpapar virus corona di Provinsi Aceh genap 50 kasus.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Seorang warga berdomisili di Kota Banda Aceh terkonfirmasi positif Covid-19, Selasa (23/6). Dengan begitu, data warga terpapar virus corona di Provinsi Aceh genap 50 kasus.

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Zainoel Abidin Banda Aceh dr Azharuddin di Banda Aceh Selasa membenarkan penambahan satu kasus Covid-19. Warga tersebut diisolasi di rumah sakit setempat.

Baca Juga

"Iya benar ada penambahan satu kasus (Covid-19)," kata dr Azharuddin.

Dia menjelaskan pasien ke-50 di daerah Tanah Rencong tersebut laki-laki berinisial RI berumur 39 tahun, warga Kecamatan Jaya Baru, Kota Banda Aceh. Menurutnya, RI terdeteksi terpapar Covid-19 bermula dari tes cepat (rapid test) massal yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Banda Aceh di beberapa lokasi. Dan hasilnya RI menunjukkan reaktif.

Selanjutnya, petugas medis di RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh mengambil sampel usap (swab) hidung dan tenggorokan RI untuk diperiksa dengan metode polymerase chain reaction (PCR). Hasilnya, yang bersangkutan positif virus corona.

"Hasilnya keluar Senin (22/6) sore dan ternyata RI positif Covid-19," katanya.

Dia menyebutkan RI tidak ada kaitannya dengan keluarga Suk 63 tahun, pasien Covid-19 yang meninggal dunia tetapi juga telah menularkan virus corona ke sejumlah anggota keluarganya dan petugas medis.

Seperti diketahui, Suk merupakan pasien asal Brandan Barat Provinsi Sumatera Utara yang berkunjung ke rumah anaknya di Kabupaten Aceh Besar. Ia  terkonfirmasi positif terpapar Covid-19.

"Belum jelas (RI) kelompok mana, mungkin tidak terkait dengan pasien sebelumnya," kata Azharuddin.

Pihak RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh akan merawat RI hingga negatif dan Dinas Kesehatan Aceh, kata dia, juga akan melakukan pelacakan terhadap kontak jarak dekat RI selama beraktivitas.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement