Kamis 25 Jun 2020 05:45 WIB

Relawan Gugus Tugas Covid-19 Gandeng DPP IKA PMII

Gugus tugas menjadi garda terdepan dalam memberi kesadaran terhadap masyarakat.

Rep: Erik PP/ Red: Erik Purnama Putra
Relawan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 teken kerja sama dengan DPP Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII).
Foto: Dok
Relawan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 teken kerja sama dengan DPP Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Relawan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 meneken penandatanganan kerja sama (PKS) dengan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) di markas Tim Relawan Gugus Tugas, The Media Hotel, Jakarta Pusat pada Selasa (23/6). Penandatanganan itu dilakukan oleh Ketua Tim Relawan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Andre Rahadian dan Ketua DPP IKA PMII Achmad Muqowam. Hadir pada juga kesempatan itu Ketua Bidang Relawan Pendukung Yulius Setiarto.

Achmad Muqowam, menyampaikan terima kasih atas penerimaan tim Relawan Gugus Tugas Penanganan Covid-19. Dia mengatakan, keberadaan gugus tugas menjadi tulang punggung dalam percepatan penanganan Covid-19. “Kita tidak tahu sampai kapan pandemi ini berlangsung. Karena itu kami melakukan kerja sama ini,” ujarnya dalam siaran di Jakarta, Rabu (24/6).

Eks wakil ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) tersebut mengatakan, para Relawan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 telah memberikan dedikasi terbaik kepada masyarakat, baik berupa informasi maupun sosialisasi dalam penangangan pandemi Covid-19. Karena itu, pihaknya datang bersama para relawan, maupun relawan yang sudah lebih dahulu bergabung, untuk bergabung bersama relawan lain agar bisa bekerja bersama-sama.

"Menurut catatan kami, penanganan Covid-19 ini makin lama penanganannya berbasis pada elemen di gugus tugas. Karena itu, penajaman program harus terus dilakukan. Misalnya, apakah cukup dengan melakukan sosialisasi, atau bantuan material. Apakah kita tidak bisa melakukan dorongan kepada masyarakat untuk melakukan kesadaran di tingkat basis,” ujar Muqowam.

Dia menjelaskan, jika pada bulan Ramadhan, lumbung bantuan sosial luar biasa banyak. Kini, lumbung-lumbung tersebut sudah kosong, karena terbatas menerima bantuan. Bahkan, ada lumbung yang sudah tak berfungsi lagi. Muqowam pun menyarankan dilakukan penajaman program dengan mempertimbangkan waktu. "Ada yang mengatakan bahwa Covid ini akan berakhir pada September, namun ada yang mengatakan baru berakhir pada Desember. Saya pikir persiapan itu lebih penting dari pada tidak sama sekali,” ujarnya.

Sementara Ketua Tim Koordinator Relawan Penanganan Covid-19, Andre Rahadian menyampaikan terima kasih atas kesediaan relawan dari DPP IKA PMII untuk jalinan kerja sama yang dilakukan. “Menang benar ada beberapa anggota dari relawan IKA PMII yang ada di sini. Namun sekarang ini gong-nya, yaitu dengan kehadiran letua DPP IKA PMII. Semoga kerja sama dua organisasi ini berjalan lancar,” ujar Andre.

Dia menyadari, Gugus Tugas Penanganan Covid-19 menjadi garda terdepan dalam memberi kesadaran terhadap masyarakat dari penyebaran virus Covid-19. Andre mengatakan, penyebaran virus corona di DKI Jakarta sudah mulai berkurang. Namun, di daerah lain masih cukup tinggi. Hingga hari ini, sambung dia, pemerintah mengumumkan ada 270 kabupaten/kota yang masyarakatnya sudah boleh bekerja. Meski begitu, mereka tetap diimbau menjaga jarak aman, menggunakan masker, dan harus mencuci tangan sesering mungkin.

“Karena itu, kami berharap agar DPP IKA PMII bisa memberi kesadaran kepada masyarakat dan memberikan gerakan yang bisa membangkitkan perekonomian warga dengan tetap menjalankan protokol kesehatan,” ucap Andre.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement